Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi belum dapat memastikan pelaku pembakaran
Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Ciracas, Jakarta Timur adalah oknum yang berasal dari institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan seluruh informasi terkait pelaku pembakaran Mapolsek Ciracas masih dalam proses penyidikan tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur.
"Rekan-rekan penyidik di Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur masih menyelidiki siapa sebenarnya yang melakukan pembakaran, sehingga kita tidak boleh langsung menuding itu perbuatan si A atau itu perbuatan si B sampai proses penyelidikan selesai," kata Iqbal di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (13/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengatakan polisi belum dapat memastikan kebenaran berbagai video yang tersebar di media sosial seputar insiden pembakaran Mapolsek Ciracas.
Menurut dia, berbagai video atau informasi yang tersebar di media sosial belum bisa dipertanggungjawabkan. Jenderal bintang satu itu pun meminta agar masyarakat tidak menyebarluaskan video atau informasi itu lagi.
"Kami minta agar informasi tersebut tidak lagi disebarluaskan, yang beredar di media sosial belum pasti benar," katanya.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis usai mengunjungi Polsek Ciracas yang dirusak mengatakan aksi anarkistis massa diduga karena mencari tahu soal keberadaan pelaku pemukulan terhadap anggota TNI.
"Kita tidak tahu massa dari mana. Itu massa yang kurang puas atas penanganan kasus yang terjadi sehari sebelumnya. Kemudian, dampak dari ketidakpuasan itu, sebagian massa itu, yang kurang-lebih 200 orang merangsek masuk untuk mengecek apakah benar tahanan yang memukul rekan mereka sudah ditahan," kata Idham.
Idham membeberkan, meski Kapolsek Ciracas dan Kapolres Jakarta Timur sudah memberi penjelasan tengah memburu pelaku pemukulan, massa masih merasa tidak puas hingga melakukan tindakan anarkistis dan merusak sejumlah kendaraan.
Sementara Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengatakan Polisi Militer (POM) TNI AD telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengusut tuntas kasus pembakaran yang disebut-sebut terkait dengan kasus pengeroyokan anggota TNI beberapa hari sebelum kejadian.
"Pom TNI AD dan Polda Metro tengah mengusut kasus pembakaran Mapolsek Ciracas apakah ada keterlibatan oknum TNI AD," kata Kristomei.
(mts/ugo)