Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) sebut abu vulkanik dari
Gunung Anak Krakatau (GAK) masih terpantau pada ketinggian di atas 7 kilometer.
"BMKG hingga kini terus memantau kondisi cuaca di sekitar wilayah Selat Sunda, di mana terpantau ada hujan ringan yang terjadi di pagi hari ini dan juga sebaran debu vulkanik juga masih terpantau untuk ketinggian di atas 7 kilometer," ujar Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Agie Wandala Putra, kepada para wartawan di kantor BMKG, Jakarta, Kamis (27/12).
Selain itu, karena diperkirakan jelang siang kondisi angin bertiup ke arah utara hingga timur laut Gunung Anak Krakatau, pihaknya memperkirakan potensi dampak sebaran abu vulkanik menuju kawasan Banten dan Cilegon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk dampak pada penerbangan, BMKG selalu berkoordinasi dengan lembaga penerbangan terkait sebaran abu vulkanik yang diprediksi dapat mencapai 12 km.
Saat ini sebaran abu vulkanik Gunung Anak Krakatau menuju wilayah barat dan barat daya atau ke Samudera Hindia. BMKG pun juga sudah merilis pernyataan resmi kepada lembaga penerbangan untuk menghindari area-area di sekitar wilayah barat dan barat daya Gunung Anak Krakatau.
"BMKG sudah mengeluarkan informasi resmi kepada seluruh penerbangan di seluruh dunia, sehingga mereka bisa menghindari area-area yang cukup berbahaya untuk penerbangan," kata Agie.
Lebih lanjut, Agie menyerukan masyarakat tidak perlu khawatir bepergian menggunakan jasa transportasi udara.
Waspada Abu Vulkanik di Kawasan BantenDi satu sisi, Agie menyatakan kepada warga Banten, utamanya di kawasan pesisir, untuk mewaspadai peluang abu vulkanik dari GAK turun di wilayah tersebut. Hal itu, katanya, terjadi karena diprediksi ada penunurnan intensitas hujan pada siang menjelang sore hari ini.
"Namun, dengan menurunnya intensitas [hujan] pada siang menjelang sore, diperkirakan debu vulkanik pada lapisan permukaan hingga 7 km ini akan berpotensi menyebar ke kawasan-kawasan di sekitar Banten," tuturnya.
Atas dasar itu, BMKG pun mengimbau kepada masyarakat yang ada di wilayah Banten dan Cilegon untuk menjaga kondisi kesehatan dan tetap menggunakan masker.
Selain itu, terkait erupsi Gunung Anak Krakatau, Agie menjelaskan berdasarkan data satelit BMKG, erupsi masih terus terjadi.
"Erupsi masih terus terjadi hingga data terakhir kami hingga pukul 11.00 WIB ini masih terpantau erupsinya hingga ke arah barat dan barat daya," ujar Agie.
Pada pagi ini, status Gunung Anak Krakatau telah ditingkatkan dari semula Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).
(din/kid)