Embara Badut Pelipur Lara di Lokasi Pengungsian Tsunami

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Jumat, 28 Des 2018 06:44 WIB
Dedy menuturkan menghibur anak-anak tertimpa kemalangan sudah jadi bagian misi mereka sebagai badut. Tak peduli di mana dan biaya yang diperlukan.
Kelompok Aku Badut Indonesia menghibur anak-anak pengungsi terdampak tsunami Selat Sunda di Posko Pengungsian Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis, 27 Desember 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Pandeglang, CNN Indonesia -- Bimsalabim abra ...

... Kadabra!!

Mantra-mantra sulap dirapal dengan penuh semangat oleh anak-anak pengungsi korban tsunami di Posko Induk Kementerian Sosial di Desa Karabohong, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten. Ucapan anak-anak ini mengekor dengan baik aba-aba sepuluh badut yang hadir di posko tersebut.
Kesepuluh badut itu datang dari Jakarta yang tergabung dalam kelompok Aku Badut Indonesia atau biasa disebut ABI. Dedy Delon (50), pendiri ABI, menjelaskan bahwa kedatangan mereka sudah dipersiapkan sejak beberapa hari lalu. Misi mereka jelas: menghibur para anak-anak yang terdampak bencana tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedy dan rombongannya datang sejak Kamis (27/12) siang. Riasan dan pernak-pernik badut seperti wig warna-warni, hidung besar, dan sepatu besar melekat di tubuh. 

Setibanya mereka di posko Labuhan yang mengambil tempat di lapangan futsal, anak-anak langsung berteriak kegirangan selagi lari menghampiri. Badut-badut ini disambut bak pahlawan.
"Ada badut, ada badut," ucap serombongan anak-anak.

Dedy menuturkan bahwa menghibur anak-anak tertimpa kemalangan sudah jadi bagian misi mereka sebagai badut. Tak peduli di mana dan biaya yang diperlukan, ia mengaku akan berupaya mengunjungi lokasi bencana untuk memberi penghiburan kepada anak-anak terdampak.

"Pas baca berita, langsung kita berunding, kontak kawan-kawan, siapkan kendaraan dan semua, uang kas, kalau kurang minta lagi ke teman-teman untuk sumbangan," ujar Dedy, Kamis (27/12).

Dalam kunjungannya tersebut, kesepuluh badut hampir menghabiskan satu jam di sana. Mereka menampilkan berbagai macam trik dan aksi akrobat. Hebatnya, tak satu pun aksi mereka tak mengundang senyum dan tawa anak-anak.

"Saya sudah jadi badut sejak usia 9 tahun, usia 10 tahun sudah dibayar alias profesional," kata Dedy penuh bangga.
Embara Badut Pelipur Lara di Lokasi Pengungsian TsunamiKelompok Aku Badut Indonesia menghibur anak-anak pengungsi terdampak tsunami selat sunda di Posko Pengungsian Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis, 27 Desember 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Kebanggan Dedy sebagai penghibur anak-anak di lokasi bencana juga tercermin dari Irfan (27), badut yang ikut dalam rombongan ABI. Peran Irfan dalam setiap pertunjukan adalah pemain juggling. Meski baru bergabung pada 2012, Irfan yakin bahwa badut adalah profesi idealnya.

"Setiap tampil seperti tadi saya selalu terharu. Lagipula saya menganggap badut ini sebagai seni dan saya nyaman dengan profesi ini," ucapnya.

Setelah hampir satu jam memicu keceriaan di posko tersebut, Dedy dan koleganya langsung tancap gas ke lokasi pengungsian lain untuk kembali tampil. Saat itu lokasi berikutnya adalah pengungsi di MTSN Labuan II Pandeglang. 

Dedy memang tak pilah-pilih lokasi untuk menghibur. Posko mana saja yang mereka dengar, maka sebisa mungkin akan mereka sambangi. Lokasi terdampak tsunami di Banten ini merupakan pengalaman kedua ABI menghibur korban bencana setelah gempa di Lombok beberapa bulan lalu.

"Ini sebenarnya capek banget mas, tapi mau gimana lagi demi anak-anak kan," ujar Dedy.

Benar saja, setibanya di lokasi baru, rombongan badut ABI ini lagi-lagi mendapat sambutan meriah. Minimnya hiburan di tempat pengungsian memicu antusiasme anak-anak melihat pertunjukan sulap dari Dedy dan teman-temannya.

(bin/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER