Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Kampanye Tim Kampanye Nasional
Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Eva Kusuma Sundari, menyebut tim Prabowo-Sandiaga Uno terlalu paranoid terkait usulan moderator
debat capres-cawapres yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Moderator debat itu sebelumnya dinilai tim Prabowo-Sandi memiliki kecenderungan politik tertentu pada salah satu pasangan calon (paslon).
"Tim sebelah ini paranoid dan merusak kepercayaan pada KPU. Orang itu harus percaya dulu sama KPU, sampai sekarang mereka [calon moderator] menunjukkan kenetralannya kok," ujar Eva saat dihubungi, Jumat (28/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PDIP ini meyakini moderator itu telah dipilih KPU dengan pertimbangan yang hati-hati. Prosesnya pun, kata dia, dilakukan dengan transparan dan dengan sepengetahuan tim Jokowi maupun Prabowo.
Eva mengatakan, tiap paslon mestinya menjalin hubungan baik dengan KPU. Ia mengibaratkan hubungan keduanya seperti permainan dalam olah raga dengan KPU yang berposisi sebagai wasit.
"Sebagai pemain harusnya patuh dan percaya pada wasit. Kalau pemainnya mempersoalkan wasit, mending enggak usah lanjut aja.
You better quit," katanya.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, sebelumnya meminta KPU bijak menentukan moderator debat capres-cawapres. Sejumlah nama presenter media televisi yang muncul beberapa waktu lalu dinilai memiliki kecenderungan politik pada salah satu paslon.
Nama-nama itu di antaranya adalah Najwa Shihab, Alfito Deannova, Ira Koesno, dan Tommy Tjokro. Nama-nama itu telah disetujui KPU namun belum ditentukan siapa moderator yang akan memimpin jalannya debat pertama sampai kelima.
Di sisi lain, KPU hari ini diketahui menggelar rapat dengan TKN dan BPN untuk membahas penetapan moderator debat 1 dan penetapan jadwal pelaksanaan debat kelima. Mereka juga bakal membahas sosialisasi visi dan misi dari perwakilan masing-masing kandidat.
(psp/arh)