Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan pasangan
Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak memanfaatkan masa kampanye dengan baik karena tak pernah menyampaikan visi misi
Pilpres 2019. Akibatnya, perdebatan yang muncul di antara kedua paslon menjadi hal-hal yang tak substansial.
Pernyataan ini sekaligus menanggapi pembatalan sosialisasi visi misi bagi kedua paslon yang semula dijadwalkan pada 9 Januari 2019.
"Itu mestinya sejak awal disampaikan supaya orang berdebatnya visi misi itu. Tapi karena tidak ada bahan perdebatan maka macam-macamlah dibuat isunya, yang dikritik hanya perilakulah, dan semacamnya," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK mengatakan, penyampaian visi misi mestinya dilakukan langsung oleh masing-masing paslon. Penyampaian ini pun sebelumnya menimbulkan perdebatan lantaran salah satu paslon menginginkan visi misi itu disampaikan oleh tim kampanye saja.
"Visi misi kan dari calon, ya mestinya (dari calon yang menyampaikan) dong. Harus mempertanggungjawabkan," katanya.
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini menilai, masing-masing paslon masih dalam tahap pengenalan oleh pemilih. Padahal waktu kampanye tersisa tak kurang dari tiga bulan lagi. Para paslon itu, kata JK, mesti berupaya lebih keras untuk menarik suara dari pemilih.
"Kampanye kan punya tahapan, dikenal, disukai, dan dipilih. Pak Jokowi sebagai incumbent tentu dikenal tapi perlu lebih jauh lagi agar disukai dan dipilih. Maka harus menonjolkan kemampuan supaya disukai," katanya. "Kalau tidak ada (kemampuan), semua dibikinkan, bagaimana orang akan suka ini," imbuh JK.
(pris/gil)