KPU Bantah Reaktif Tanggapi Hoaks Surat Suara Tercoblos

CNN Indonesia
Kamis, 10 Jan 2019 04:30 WIB
Ketua KPU Arief Budiman menyatakan reaksi lembaganya atas hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos sudah proporsional, termasuk langkah hukumnya.
Ketua KPU Arif Budiman menyatakan respons lembaganya atas hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos, termasuk langkah hukum yang ditempuh lembaganya untuk menyikapi kasus tersebut sudah proporsional. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman membantah pihaknya terlalu reaktif dalam menyikapi kasus berita bohong alias hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos yang beredar beberapa hari lalu. Ia merasa KPU telah proporsional dalam bersikap, termasuk mengambil langkah hukum atas kasus tersebut.

Pernyataan ia sampaikan untuk menanggapi tudingan sejumlah pihak, termasuk Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron dalam rapat dengar pendapat dengan KPU, Bawaslu dan Kementerian Dalam Negeri.

"Kami tidak sereaktif itu, apalagi sebagian orang menyatakan kami over reaktif, tidak! Ini sangat kami pertimbangkan matang," ujar Arief di Kompleks Parlemen, Rabu (9/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Arief pun menjelaskan selama ini KPU selalu merespons tudingan yang dialamatkan terkait penyelenggaraan pemilu berdasarkan fakta dan data. Namun, untuk kasus hoaks tujuh kontainer surat suara, respons harus secara tegas diberikan lantaran sudah masuk upaya mendelegitimasi penyelenggara pemilu.

Maklum, hoaks menyangkut informasi terkait manipulasi surat suara. "Ada di salah satu akun bahwa KPU telah menyita satu kontainer. Loh ini kan kebohongan luar biasa, ini kan langsung menuding, menilai menghakimi seolah-olah KPU telah menyita satu kontainer. Itu kami harus ambil sikap," kata Arief.

Dalam rapat dengar pendapat antara Komisi II DPR dengan KPU, Bawaslu dan Kementerian Dalam Negeri, Herman menilai respons KPU terhadap hoaks tujuh kontainer surat suara ikut andil dalam membuat kegaduhan di tengah publik.

Sebagai penyelenggara pemilu, Herman mengatakan seharusnya KPU tidak perlu merespons yang seolah menggiring opini masyarakat. "Saya ingin mengingatkan KPU semestinya tidak banyak membangun opini kalau ada rakyat yang ingin mengingatkan terhadap potensi yang akan mengganggu dan membuat suasana tidak kondusif," ujar Herman dalam rapat.

(swo/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER