
Debat Pilpres, Prabowo Janji Naikkan Rasio Pajak Jadi 16%
Tim, CNN Indonesia | Kamis, 17/01/2019 21:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Presiden Prabowo Subianto berjanji jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2019 mendatang akan mendongkrak penerimaan pajak. Janjinya, di era pemerintahannya rasio pajak yang saat ini hanya 10 persen, akan naik menjadi 16 persen.
Sebagai informasi, rasio pajak merupakan indikator untuk menilai kinerja penerimaan pajak. Rasio ini mengukur perbandingan persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB).
Prabowo yakin, dengan kenaikan rasio pajak tersebut, negara akan mendapatkan tambahan pendapatan sebanyak US$60 miliar atau Rp849,2 triliun (Kurs Rp14.154 per dolar AS). Prabowo mengatakan dengan tambahan penerimaan tersebut, ia akan menaikkan gaji para birokrat.
Prabowo mengatakan kondisi gaji birokrat saat ini sangat kecil. Kondisi tersebut telah memicu korupsi.
Ia yakin kalau gaji birokrat dinaikkan, korupsi akan bisa cegah. "Dengan tingkat kenaikan gaji yang signifikan dan kualitas hidup yang dijamin, korupsi bisa dicegah. kalau tetap korupsi, akan ditindak," katanya dalam debat Pilpres 2019, Kamis (17/1).
Namun anggapan Prabowo tersebut dibantah Calon Presiden Jokowi. Jokowi mengatakan masalah korupsi tidak semata disebabkan oleh gaji.
Jokowi mengatakan gaji PNS dan birokrasi saat ini justru sudah besar. Yang perlu dilakukan agar korupsi birokrasi dan PNS sekarang ini bisa dikurangi adalah memperbaiki pengawasan internal.
Selain itu, upaya juga bisa dilakukan dengan memperbaiki sistem rekrutmen PNS dan birokrasi. "Mutasi dan promosi jabatan perlu dilakukan sesuai dengan kompetensi dan performa," katanya.
(agt)
Sebagai informasi, rasio pajak merupakan indikator untuk menilai kinerja penerimaan pajak. Rasio ini mengukur perbandingan persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB).
Prabowo yakin, dengan kenaikan rasio pajak tersebut, negara akan mendapatkan tambahan pendapatan sebanyak US$60 miliar atau Rp849,2 triliun (Kurs Rp14.154 per dolar AS). Prabowo mengatakan dengan tambahan penerimaan tersebut, ia akan menaikkan gaji para birokrat.
Prabowo mengatakan kondisi gaji birokrat saat ini sangat kecil. Kondisi tersebut telah memicu korupsi.
Ia yakin kalau gaji birokrat dinaikkan, korupsi akan bisa cegah. "Dengan tingkat kenaikan gaji yang signifikan dan kualitas hidup yang dijamin, korupsi bisa dicegah. kalau tetap korupsi, akan ditindak," katanya dalam debat Pilpres 2019, Kamis (17/1).
Namun anggapan Prabowo tersebut dibantah Calon Presiden Jokowi. Jokowi mengatakan masalah korupsi tidak semata disebabkan oleh gaji.
Jokowi mengatakan gaji PNS dan birokrasi saat ini justru sudah besar. Yang perlu dilakukan agar korupsi birokrasi dan PNS sekarang ini bisa dikurangi adalah memperbaiki pengawasan internal.
Selain itu, upaya juga bisa dilakukan dengan memperbaiki sistem rekrutmen PNS dan birokrasi. "Mutasi dan promosi jabatan perlu dilakukan sesuai dengan kompetensi dan performa," katanya.
ARTIKEL TERKAIT

VIDEO: Janji Prabowo Perbaiki Kualitas Hidup Birokrat
Nasional 4 minggu yang lalu
Cek Fakta Debat Capres Perdana 2019
Nasional 4 minggu yang lalu
Prabowo Sebut Gaji Rp8 Juta Gubernur Tidak Realistis
Nasional 4 minggu yang lalu
VIDEO: Ma'ruf Tambahkan Jokowi, Tapi Kehabisan Waktu
Nasional 4 minggu yang lalu
Pendukung Kandidat Riuh Saat Jeda Debat Capres 2019
Nasional 4 minggu yang lalu
Pendukung Saling Sorak Saat Nobar di Luar Area Debat Capres
Nasional 4 minggu yang lalu
BACA JUGA

Gamang Prabowo, Janji Pangkas Pajak dan Genjot Penerimaan
Ekonomi • 15 February 2019 20:44
'Mimpi Siang Bolong' Prabowo Swasembada hingga Hapus Utang
Ekonomi • 15 February 2019 13:56
Lunglai Ritel Lemah Tak Berdaya di Era Jokowi
Ekonomi • 15 February 2019 11:19
Masjid Kauman Semarang, Saksi Bisu Sejarah Politik Indonesia
Gaya Hidup • 15 February 2019 11:07
TERPOPULER

Soal Jarak Jadi Alasan Prabowo Tak Hadir Tanwir Muhammadiyah
Nasional • 4 jam yang lalu
Orang Dekat Prabowo Beberkan Kriteria Calon Menteri
Nasional 3 jam yang lalu
Cuaca Sebagian Jabodetabek Diprediksi Berawan
Nasional 53 menit yang lalu