Banjir, Warga Maros Sulawesi Selatan Mengungsi di Masjid

Antara | CNN Indonesia
Rabu, 23 Jan 2019 11:41 WIB
Warga lima kecamatan di maros, Sulawesi Selatan mengungsi di sejumlah titik seperti masjid, kampus, dan kantor pemerintah usai banjir melanda wilayah mereka.
Tim relawan mengevakuasi warga korban banjir di Kelurahan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/01/2019). (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah warga korban bencana banjir yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengungsi di masjid, kampus dan kantor pemerintah.

"Sejak kemarin (Selasa) ketika genangan air mulai naik setinggi lutut, warga sudah meninggalkan rumahnya dan mengungsi di tempat yang lebih tinggi seperti di masjid, kampus atau kantor," kata Murni, seorang warga Kelurahan Allepolea, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, seperti dikutip dari Antara, Rabu (23/1).

Murni mengatakan setiap musim hujan di daerahnya selalu menjadi langganan banjir, dan warga tetap bertahan di rumahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kondisi banjir kali ini sangat parah karena air terus naik dan arusnya deras, sehingga warga terpaksa harus meninggalkan rumahnya.

Dia menceritakan warga Allepolea baru pertama kali mengungsi akibat banjir kali ini. Sebelumnya warga setempat tidak pernah mengungsi, meskipun terjadi hujan deras dan menimbulkan genangan air.

Saat ini, sekitar 40 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di Masjid Nuruttaqwa, Kelurahan Allepolea, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
Selain itu juga puluhan keluarga lainnya memanfaatkan Kampus Universitas Maros YAPIM sebagai lokasi pengungsian, dan Kantor Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPTPH) Kabupaten Maros.

"Di sini kami hanya masak nasi saja, karena tidak ada lauk. Sementara anak-anak sudah kedinginan karena hanya membawa sarung dan pakaian seadanya saja waktu mengungsi," kata Murni.

Ketua RW 01 Kelurahan Allepolea, Suardi mengatakan kebutuhan korban yang mendesak saat ini adalah gas untuk memasak dan bahan bakar premium untuk menghidupkan mesin genset karena listrik dari jaringan PLN padam.

Kondisi serupa juga terjadi di lokasi lainnya seperti di Alatengae Kelurahan Simbang Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros.

Menurut seorang warga Dusun Tana Takko Kelurahan Alatengae, Tampa, sebagian warga yang berada di bantaran Sungai Bantimurung masih bertahan di rumah masing-masing, kendati rumah panggung yang ditempati mereka sudah tergenang setinggi dada orang dewasa.

"Syukurlah di sini temnpat tinggal warga rata-rata rumah panggung yang terbuat dari kayu, dan genangan air hanya ada di bawah kolong rumah, sehingga masih bisa bertahan tinggal," katanya.

Selain di Kabupaten Maros, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Gowa dan Kota Makassar. Sejumlah kompleks perumahan dan permukiman penduduk terendam air di antaranya Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kodam III dan Perumnas Antang Makassar.

Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto sejak Selasa (22/1) telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk berkoordinasi dan membantu korban yang terdampak bencana banjir.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER