Bekasi, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo buka suara atas kritik yang dilancarkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno soal cucunya
Jan yang dituding kubu lawan diajak kampanye.
Jokowi mengatakan sebagai kakek, wajar jika ia mengajak Jan Ethes bermain. Namun menurutnya, ia tak mengajak Jan Ethes dalam kegiatan politik.
"Bagaimana, itu cucu saya. Jan Ethes itu cucu saya. Ya kan?" kata Jokowi usai meninjau panen raya udang di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calon presiden petahana itu heran dengan sejumlah pihak yang mempermasalahkan kehadiran Jan Ethes di tengah aktivitas dirinya. Jokowi lantas mempertanyakan apakah dirinya tak boleh bermain dengan sang cucu.
"Enggak boleh saya ajak main
boom boom car? Enggak boleh saya ajak antar ke toko? Enggak boleh saya ajak jalan-jalan ke Kebun Raya? Enggak boleh kita sekeluarga bareng diminta media TV untuk diwawancara?" ujarnya.
Jokowi menyatakan bahwa aktivitas keseharian keluarganya sangat normal seperti keluarga pada umumnya. Mantan wali kota Solo itu mengaku dekat dengan anak-anak serta cucunya.
Presiden pun heran kedekatan itu dituding sebagai bentuk pemanfaatan sang cucu dalam kampanye.
"Masa kayak gitu dibilang kampanye. Kampanye yang mana? Kan enggak pernah saya ajak teriak-teriak di forum kampanye," ujar Jokowi.
Sebelumnya, kubu Prabowo-Sandiaga menuding Jokowi melibatkan anak, yakni Jan Ethes, dalam agenda kampanye. Hal itu dianggap melanggar perundangan.
Tudingan dilancarkan setelah Ketua Tim Cakra 19 yang juga mantan Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto mengatakan Jan Ethes adalah salah satu keunggulan bagi Jokowi dalam meningkatkan popularitas, khususnya di media sosial.
Sebab, kubu lawan, yakni Prabowo-Sandi, tak memiliki sosok anak belia seperti Jan Ethes. Cakra 19 sendiri merupakan tim pemenangan bayangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Kami punya Jan Ethes yang benar-benar mereka [kubu Prabowo] enggak punya," ujar Andi Widjajanto di kawasan Gelora, Jakarta pada Jumat malam, (25/1).
"Kami bisa main serius dengan data-data, tapi kami juga bisa memviralkan Jan Ethes," kata Andi.
Wakil Ketua Dewan Penasehat BPN Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid merespons klaim tim Jokowi itu dengan mendorong Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk menelusuri pengakuan Andi Widjajanto. Menurut dia, pelibatan anak dalam politik adalah langkah keliru dan melanggar undang-undang.
Anggota BPN Bidang Hukum dan Advokasi Hidayat Ferdinand Hutahaean merasa kasihan dengan Jan Ethes dilibatkan dalam politik Indonesia cenderung kejam. Ia menyebut Jan Ethes berpotensi terkena olok-olok.
(fra/arh)