Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal
PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, menyatakan wilayah Kabupaten Cianjur dan Provinsi Jawa Barat pada umumnya masih rentan terhadap kabar bohong (hoaks) soal isu komunisme di
Pilpres 2019. Ia menyatakan isu tersebut kerap dipakai sebagai 'senjata' untuk menyerang Joko Widodo dan PDIP dalam
Pemilu 2019.
"Masyarakat yang paling rentan dengan isu PKI dan komunis itu mayoritas adalah masyarakat di daerah pemilihan provinsi Jawa Barat termasuk di Kabupaten Cianjur ini," ungkap Basarah dalam safari politik PDIP di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/2).
Basarah menceritakan Jokowi kerap kali membantah bukan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam tiap kesempatan. Ia bahkan mencatat Jokowi selalu membantah hal tersebut melalui pidato politik tiap pekan sejak November tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukankah dengan demikian berarti kita menari digendangi orang lain? Karena kita tahu siapa yang memakai kan isu itu. Terakhir pengakuan dari pak La Nyalla, siapa yang menggemborkan isu komunis," kata Basarah.
Di sisi lain, Basarah turut mengungkapkan hasil survei internal partainya yang menyebut masih ada 9 juta masyarakat Indonesia yang percaya isu kebangkitan komunis. Sebagian besar dari responden itu, kata dia, adalah masyarakat Jawa Barat.
 Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ahmad Basarah. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
"Hasil survei yang dilaksanakan oleh pak Jokowi, ternyata 9 juta lebih rakyat indonesia percaya dengan isu bahwa PDIP itu partai komunis, PDIP itu PKI, dan oleh karenanya percaya juga bahwa pak Jokowi itu adalah PKI dan komunis," kata Basarah.
Guna menangkal isu itu, Basarah menyebut pihaknya intens untuk bertemu langsung dengan masyarakat di ranah akar rumput. Ia sendiri menampilkan sosok asli PDIP turut memiliki wajah religius sekaligus berdampingan dengan wajah nasionalis.
Target Menang 60 PersenDi tempat yang sama, Wakil Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Tubagus (TB) Hasanuddin yakin dapat merebut suara pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Pilpres 2019 mendatang. Ia menargetkan kemenangan sebesar 60 persen bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Kabupaten Cianjur, pada Pilpres 2019.
"Target kita di Pilpres [2019] adalah 60 persen," kata Hasanuddin.
Berdasarkan perhitungan KPUD Cianjur, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa menang telak dengan raihan 59,24 persen atau 643.722 suara di Pilpres 2014. Sedangkan pasangan Jokowi-JK meraih 442.822 suara atau 40,76 persen.
Guna memuluskan rencana, Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu mengimbau kepada kader PDIP dan parpol koalisi untuk melakukan kampanye dari pintu ke pintu. Ia meyakini strategi itu ampuh untuk meraih simpati publik agar Jokowi-Ma'ruf bisa unggul di wilayah berjuluk 'Gudang Santri' tersebut.
"Strateginya adalah dengan bergerak door to door, yang disebut sebagai kampanye hati," kata dia.
Ketua DPC PDIP Cianjur, Budiyono mengakui bahwa wilayah Cianjur masih zona merah bagi Jokowi-Ma'ruf. Meski begitu, ia yakin target itu bisa dicapai jika para kader PDIP dan koalisi parpol pengusung dapat bahu membahu bergerilya langsung ke masyarakat.
"Karena itu kita harus bahu membahu memenangkan Pak Jokowi jadi presiden dua periode Kami sebut sebagai kampanye hati, antarsaudara. Dengan ini, bukan main, kita bisa bekerja dengan baik," ucap dia.
(rzr/ayp)