Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara BPN
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono, mengklaim elektabilitas pasangan nomor urut 01 naik empat persen di Jawa Tengah. Atas dasar itu dia mengatakan tidak percaya jika tingkat elektabilitas suara
Joko Widodo di Jawa Tengah hanya turun 2 persen.
Hal ini disampaikan Ferry menanggapi pernyataan Jokowi yang mengatakan ada penurunan elektabilitas di Jawa Tengah dari 67 persen menjadi 65 persen. Jokowi mengatakan itu saat bertemu Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah (PPJT), di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/2) lalu.
"Saya lebih percaya elektabilitasnya turunnya lebih dari 2 persen. Mungkin menurut saya 4 persen. Artinya penurunan elektabiltas di satu sisi menaikkan elektabilitas di sisi yang lain," kata Ferry usai rapat BPN di Solo, Jawa Tengah, Jumat (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferry tak membeberkan elektabilitas yang diraih Prabowo-Sandi di Jateng saat ini. Namun dia mengatakan, BPN memang sedang fokus melakukan penetrasi teritorial untuk menggenjot suara di provinsi yang dikenal sebagai 'Kandang Banteng' itu.
Langkah tersebut sesuai dengan prioritas mereka sejak awal yaitu kemenangan untuk Prabowo-Sandi di Jateng. Bahkan, sambungnya, salah satu alasan BPN menggelar rapat konsolidasi pemenangan di Solo hari ini adalah untuk memantapkan langkah-langkah kemenangan Prabowo-Sandi di Jawa Tengah.
Kantung suara yang disasar terutama dari
undecided voters yang disebut mencapai 17-20 persen.
"Mudah-mudahan satu bulanan ini kita bisa melampaui perolehan suara Jokowi-Ma'aruf Amin," tutur Ferry
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan pernyataan calon presiden petahana soal penurunan elektabilitas memang sengaja diungkapkan ke hadapan publik sebagai strategi untuk menggenjot militansi dukungan di salah satu basis kekuatan pasangan capres-cawapres tersebut.
"Itu kan hanya sebuah cara untuk memberikan motivasi agar semua menyiapkan diri," ucapnya usai menghadiri deklarasi dukungan alumni Kolese Kanisius untuk Jokowi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/2).
Menurut dia, Jokowi sengaja membeberkan data tersebut agar dukungan masyarakat tetap mengalir dan bisa membuat target elektabilitas mencapai 80 persen di Jawa Tengah bisa dikantongi kubu Jokowi-Ma'ruf.
(scn/wis)