Jakarta, CNN Indonesia -- Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid menyatakan Waketum Gerindra Fadli Zon akan merugikan dirinya sendiri bila bersikeras tak meminta maaf telah membuat puisi yang menyindir doa tokoh Nahdlatul Ulama Maimun Zubair alias Mbah Moen. Menurutnya, publik akan menilai Fadli tidak beradab dalam berinteraksi dengan ulama besar seperti Mbah Moen
"Sebetulnya agak merugikan beliau sendiri, kalau beliau mengambil sikap yang terlalu defensif," ujar Yenny usai bertemu cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Jakarta, Selasa (12/2).
Yenny menuturkan Fadli seharusnya lebih lunak dalam merespon desakan untuk meminta maaf kepada Mbah Moen sebagai bentuk beretika. Sebab, ia berkata saat ini publik menyebut Fadli telah menyinggung Mbah Moen secara tak langsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Yenny mengingatkan Fadli bahwa Mbah Moen merupakan ulama besar. Sehingga, ia menyebut Fadli perlu menjaga adab ketika berinteraksi Mbah Moen.
Jika hal itu tak diindahkan, Yenny menyampaikan Fadli akan menerima konsekuensi dari publik, terutama dari kalangan NU.
"Jadi kalo ada ekspresi tokoh manapun kemudian seolah-olah diposisikan menyerang beliau (Mbah Moen) maka ya pasti tidak akan menimbulkan kesan yang simpatik dikalangan NU," ujarnya.
Di sisi lain, Yenny juga mengingatkan setiap pendapat dan ekpresi yang dikeluarkan oleh tokoh publik dapat diintepretasikan secara berbeda oleh setiap individu. Sehingga, ia kembali meminta seluruh tokoh tak mudah berpendapat atas sebuah hal.
"Ketika kemudian dianggap melenceng sedikit, kemudian menyalahi etika dan moral. Walaupun secara implisit dikatakan, diekspresikan maka kemudian akan menimbulkan reaksi," ujar Yenny.
Sebelumnya, Fadli enggan meminta maaf atas puisi "Doa yang Ditukar". Menurutnya, puisi itu merupakan ekspresi dan tak berhubungan dengan Mbah Moen, Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah.
"Ya untuk apa saya melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senin (11/2).
Fadli menulis puisi itu setelah Mbah Moen terekam salah menyebut nama dalam doanya ketika Joko Widodo berada di Ponpes Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah.
Ia terekam menyebut nama capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Belakangan, Mbah Moen mengakui dirinya salah menyebut nama. Ketua Majelis Syariah PPP itu menegaskan setiap kader partai Kabah mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.
(eks/eks)