Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi terus mendalami rekaman
CCTV untuk menyelidiki teror pembakaran kendaraan bermotor di sejumlah wilayah di Jawa Tengah (
Jateng).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan rekaman kamera tersebut ditemukan di salah satu TKP pembakaran di Grobogan, Jawa Tengah.
Dalam CCTV tersebut, terekam seorang pelaku dan sebuah kendaraan sepeda motor yang diduga digunakan oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman CCTV itu saat ini dianalisis oleh tim dari Inafis dan Puslabfor untuk mengetahui nomor plat nomor kendaraan dari terduga pelaku pembakaran. Selain itu, analisis rekaman CCTV juga dilakukan untuk melihat postur tubuh dan wajah pelaku sehingga kasus pembakaran tersebut bisa segera dituntaskan.
"Apabila memungkinkan bisa melihat wajah pelaku itu jauh lebih bagus karena kita sudah memiliki teknologi, nanti wajah pelaku akan dikaitkan dengan KTP elektronik dan terhubung database KTP elektronik," kata Dedi di Mabes Polri, Kamis (14/2).
Menurut Dedi saat ini pihak kepolisian juga terus melakukan pengejaran di 27 TKP. Sementara ini, katanya, tim Inafis masih belum menemukan sidik jari atau bukti yang ditinggalkan oleh pelaku di lokasi kejadian.
Meski begitu, dari hasil dari analisis terhadap bukti-bukti yang masih tertinggal di TKP, didapatkan kesimpulan sementara bahwa bahan bakar yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi pembakaran adalah jenis yang sama pada 27 TKP.
"Ini akan dikembangkan apakah dia minyak tanah atau ada unsur bensinnya, nanti akan didalami," ujar Dedi.
Dedi menyampaikan dari analisis sementara disimpulkan bahwa aksi pembakaran tersebut dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal itu diketahui dari kesamaan pola aksi pembakaran.
"Polanya sama, bahan bakar sama, di malam hari semua pada saat masyarakat lengah dan istirahat dan TKP-nya sebagaimana besar tidak ada CCTV-nya dan jauh jangkauan aparat, jadi tidak random tapi diperhitungkan," tuturnya.
Aksi teror pembakaran kendaraan terjadi di 27 lokasi. Yakni 17 di Kota Semarang, 9 di Kabupaten Kendal, dan satu di Kabupaten Semarang.
Polda Jateng membentuk tim khusus yang terdiri atas anggota Reskrim, Intel, Sabhara, Binmas dan Brimob, untuk memburu pelaku pembakaran.
Polda Jawa Tengah saat ini juga melakukan patroli besar-besaran sebagai respons atas aksi pembakaran kendaraan bermotor oleh orang tak dikenal.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengatakan polda telah menerjunkan pasukan untuk mendukung patroli skala besar tersebut.
"Dari Polda sendiri ada sekitar 450 personel yang diperbantukan di Polrestabes Semarang," kata Condro.
[Gambas:Video CNN] (dis/ugo)