Jakarta, CNN Indonesia -- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (
Walhi) menilai calon presiden nomor urut 01
Joko Widodo keliru menyebut tidak ada
konflik pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur. Jokowi dinilai grogri saat melontarkan pernyataan tersebut.
Hal itu dikatakan Jokowi saat debat capres kedua yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) lalu.
"Grogi kali atau bagaimana," ujar Manajer Kampanye Walhi Fatilda Hasibuan kepada
CNNIndonesia.com pada Senin (18/2)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada konflik, bukan tidak ada," tambahnya.
Diketahui sepanjang 2014-2018, terdapat 41 orang diduga tewas, 546 dianiaya hingga 51 orang tertembak yang disebabkan oleh konflik tanah. Hal ini tercantum dalam Catatan Akhir Tahun 2018 yang diterbitkan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) pada Kamis (3/1).
Menurut Fatilda, Jokowi semestinya mengetahui soal data tersebut. Karena selain data yang beredar di media, pemerintah juga memiliki tim yang mengurus penyelesaian konflik agraria. Menurutnya tim tersebut juga mendata konflik yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Pemerintahan yang sekarang punya tim percepatan penyelesaian konflik agraria. Pasti mereka punya data sebenarnya, beberapa konflik agraria. Mereka bahkan bisa mengelompokan konflik di sumber daya alam pertambangan berapa, di perkebunan berapa, di hutan berapa," kata dia.
Saat debat semalam, Jokowi mengatakan dalam 4,5 tahun hampir tidak terjadi konflik pembebasan lahan. Ia pun mengklaim tidak ada masyarakat yang dirugikan dari pembangunan infrastruktur.
"Dalam 4,5 tahun ini hampir tidak ada terjadi konflik pembebasan lahan untuk infrastruktur kita, karena apa? Tidak ada ganti rugi, yang ada ganti untung," klaim Jokowi.
(ani/gil)