Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan melakukan pengawasan terhadap aksi
Apel Siaga Umat yang digelar Forum Umat Islam (FUI) di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (1/3) hari ini.
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan kemungkinan pihaknya tidak menerjunkan langsung pengawas karena izin gelaran itu adalah unjuk rasa.
"Diturunkan atau tidak [pengawas dari Bawaslu], insyaallah kita akan ada di mana-mana, di setiap unjuk rasa yang berpotensi untuk pelanggaran kampanye," kata Bagja saat dihubungi, Kamis (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bawaslu tetap akan melakukan pengawasan karena ada potensi pelanggaran. Terlebih, beberapa tokoh yang akan datang ke acara itu merupakan juru kampanye salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden.
Dia berujar Bawaslu menyambut baik aksi ini karena bentuk dukungan masyarakat terhadap pemilu damai yang bersih. Namun ia mewanti-wanti agar aksi tak berujung kampanye.
"Kami harapkan tidak melanggar aturan karena bisa dikategorikan sebagai kampanye rapat umum. Dan itu belum diperbolehkan sampai 24 Maret," tutur dia.
Sebelumnya, Sekjen FUI Gatot Saptono alias Al Khaththath menyatakan bakal mengerahkan 20 ribu massa untuk berunjuk rasa di depan Kantor KPU, Jakarta, hari ini.
Mereka berencana menuntut KPU untuk menyelenggara Pemilu 2019 yang damai dan bersih.
"Pertama, umat Islam yang ikut apel siaga ini insyaallah siap mengikuti agenda pemilu 17 April 2019 dengan hati bersih dan sesuai arahan ulama dalam hasil itjimak ulama GNPF di Jakarta," kata Al Khaththath dalam konferensi pers di Masjid Baiturrahman, Jakarta, Kamis (28/2).
[Gambas:Video CNN] (dhf/arh)