Jakarta, CNN Indonesia -- Sastrawan yang juga dikenal sebagai tokoh jurnalistik Indonesia, Goenawan Mohamad, mengaku prihatin atas kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat Wakil Sekretaris Jenderal
Partai Demokrat Andi Arief.
"Saya sedih atas yang kini terjadi. Kembali ke perjuangan yang bersih, Aa!" demikian kicauan pria yang karib dengan sapaan GM tersebut lewat akun Twitternya, @gm_gm, Selasa (5/3) pagi.
GM yang majalah dirikannya pernah dibredel penguasa Orde Baru itu mengaku sudah mengenal lama sosok Andi Arief. Di matanya, GM menilai Andi Arief sebagai kawan dalam gerakan melawan kekuasaan orde baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kenal Andi Arief --sejak bersama-sama dalam gerakan melawan kekuasan Orde Baru-- sebagai orang yang murah hati dan punya energi berpolitik yang prima; saya pernah berharap ia akan jadi tokoh politik yang tangguh," ujar GM.
"Di jalan politik Indonesia ada belokan ke posisi yg mudah, mewah tapi penuh dusta. Ada belokan lain yg terjal dan sunyi, tapi bersih. Kita selalu berharap kpd mereka yg berani memilih belokan kedua," lanjut GM.
Bukan hanya GM, keprihatinan pun dilayangkan para kawan-kawan lama Andi Arief saat melawan rezim Orde Baru di bawah kepresidenan Soeharto. Mereka melontarkan pandangannya atas kasus yang menjerat Andi Arief lewat media sosial masing-masing.
Beberapa di antaranya adalah politikus PDIP Budiman Sudjatmiko dan anggota Dewan Pers Indonesia Nezar Patria.
Dua tokoh terakhir memang dikenal sebagai kawan lama Andi Arief dalam pergerakan sejak masih duduk di bangku kuliah, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1990an silam.
Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief ditangkap polisi terkait penyalahgunaan narkoba. (Dok. Istimewa via Detikcom) |
Budiman yang kini menjadi lawan politik Andi Arief mengaku sedih mendengar kasus penyalahgunaan narkoba oleh rekannya di Partai Rakyat Demokratik (PRD) tersebut. Selain mempertanyakan soal narkoba jenis sabu yang diduga digunakan Andi, Budiman pun mengenang masa kebersamaan kawannya tersebut 25 tahun silam di Yogyakarta.
"Kita berdebat di kost-kostan di Sendowo UGM, saat kita merencanakan banyak hal besar untuk Indonesia kan? Aku berusaha tetap di jalanku, tapi kamu memilih teman-teman yang tak pernah bertaruh nyawa bersamamu. Mereka datang saat nikmat," kata Budiman lewat akun Twitternya, Senin (4/3) petang.
Sementara itu, Nezar yang kini memilih jalan karier di dunia jurnalistik mengaku tak tega melihat foto-foto tersebar perihal dugaan tertangkapnya Andi Arief oleh polisi. Meski begitu, Nezar tak sedang melakukan pembelaan terhadap Andi Arief. Ia yakin kawannya semasa di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) itu berani menghadapi risiko terburuk atas apa yang dilakukannya.
Andi Arief ditangkap polisi pada Minggu (3/3) di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat. Dalam pemeriksaan urine Andi Arief positif mengandung methamphetamine atau jenis narkoba sabu.
[Gambas:Video CNN] (kid)