Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI
Fahri Hamzah menyatakan kasus dugaan penyalahgunaan
narkoba yang menyeret Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat
Andi Arief bisa mencoreng nama pemerintahan Presiden
Joko Widodo. Bahkan, kata Fahri, Jokowi bisa kalah di
Pilpres 2019.
"Bisa kalah
incumbent gara-gara ini [kasus Andi Arief]," ujar Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa (5/4).
Fahri memaparkan alasannya. Menurut dia Andi Arief saat ini menyandang status kritikus pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan status tersebut, Fahri berkata penegakan hukum terhadap Andi Arief bisa menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat yang berpotensi merugikan Jokowi sebagai capres petahana.
"Apa yang dilakukan ini merugikan
incumbent, loh," kata politisi PKS itu.
Dari paparannya itu, Fahri berkata, kasus Andi Arief seharusnya diselesaikan dengan cara yang tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Dia juga menilai konferensi pers secara terbuka tidak perlu dilakukan dalam kasus Andi Arief ini.
"Andi Arief, kan, cuma makan pil begitu, kan, satu gak ada alat buktinya, katanya. Ya sudah itu diselesaikan di belakang, jangan konferensi pers diumumkan," ujar Fahri.
Andi Arief ditangkap polisi pada Minggu (3/3) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, sekitar pukul 19.30 WIB.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen M Iqbal mengatakan penangkapan itu dilakukan setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat, melakukan penyelidikan, pemetaan, dan surveillance.
[Gambas:Video CNN]Polisi menggerebek kamar yang disewa Andi Arief, namun tak menemukan barang bukti narkotika. Dia baru diketahui positif menggunakan narkotika jenis sabu setelah dilakukan tes urine.
"Petugas menggerebek dan melakukan upaya paksa kepolisian berbentuk penangkapan dan penyitaan terhadap beberapa yang diduga barang bukti," katanya.
(mts/wis)