Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden
Jusuf Kalla tak sependapat terkait usulan penyimpanan
kotak suara di markas Komando Rayon Militer (Koramil) usai dihitung bersama di tempat pemungutan suara (
TPS).
Menurut dia, Koramil memiliki keterbatasan tempat untuk menyimpan kotak suara tersebut.
"Selama ini kan kotak suara disimpan dan dijaga polisi. Sesuai aturan itu saya yakin juga tetap aman. Kalau di Koramil belum tentu mereka punya tempat atau macam-macam," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (5/3).
Usulan ini muncul dari juru bicara tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno, Andre Rosiade. Ia mengusulkan agar penyimpanan kotak suara dilakukan di Koramil karena dianggap lebih aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, JK mengatakan, keamanan kotak suara terjamin karena telah ada saksi di masing-masing TPS selain aparat kepolisian. Ia juga meyakini
keberadaan kotak suara itu tak akan bocor karena terbuat dari karton tebal yang anti air. Perhitungan hasil surat suara pun diprediksi akan dilakukan dengan cepat.
"Bahannya bukan aluminium, jadi peka dengan air dan segala macam kalau ada masalah," katanya.
Andre sebelumnya mengaku khawatir jika kotak suara disimpan di kantor kecamatan usai dihitung di TPS. Menurut dia, titik rawan bukan berada di TPS.
Sebab proses pemungutan hingga penghitungan suara di TPS disaksikan oleh ratusan masyarakat hingga saksi dan pemantau independen. Sehingga, potensi kecurangan menjadi minim.
Berbeda halnya ketika kotak suara dibawa dan disimpan di kantor kecamatan usai dihitung bersama di TPS. Terlebih ketika malam tiba dan penjagaan sudah tidak terlalu ketat.
Oleh karena itu ia mengusulkan agar kotak suara disimpan di Koramil lantaran TNI dianggap dapat bersikap lebih netral.
[Gambas:Video CNN] (psp/ugo)