Jakarta, CNN Indonesia -- Terdakwa pencemaran nama baik lewat ujaran 'idiot',
Ahmad Dhani Prasetyo buka suara soal pembatalan konser solidaritas untuk dirinya yang bertajuk Dewa 2019 All Star: Hadapi dengan Senyuman. Konser tersebut diketahui semestinya digelar pada Minggu (10/3).
Hal itu diutarakan Dhani sesaat sebelum memasuki Ruang Cakra, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, untuk mengikuti sidang ketujuhnya, Selasa (12/3).
"(Konser) mundur tanggal 30," kata Dhani, usai mendapat pertanyaan dari awak media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut musikus Dewa 19 itu juga mengatakan bahwa konser tersebut akan digelar dalam waktu satu atau dua pekan ke depan.
"Dua atau tiga minggu ke depan," ucap Dhani sembari berlalu, dibawa jaksa ke ruang persidangan.
Sebelumnya, konser solidaritas untuk Ahmad Dhani yang rencananya digelar di Grand City, Surabaya, Minggu (10/3) lalu, dibatalkan aparat kepolisian.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya, Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan mengatakan konser tersebut tidak dapat dilaksanakan lantaran pihak penyelenggara masih terganjal izin pelaksanaan konser.
Rudi menyebut pihak panitia tak bisa menunjukkan surat izin konser kepada kepolisian. Penyelenggara, kata dia, hanya menunjukkan izin kampanye dari Bawaslu.
Ia pun menegaskan bahwa pembatalan acara ini murni lantaran adanya kesalahan administrasi dari panitia, bukan karena adanya kampanye salah satu paslon di dalam konser.
"Supaya tidak ada salah informasi atau pemahaman, tidak ada terkait (pembatalan kampanye) salah satu paslon, ini murni karena administrasi perizinan konser, itu belum dilengkapi," kata Rudi.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara konser ini Didik Darmadi, mengakui bahwa pihaknya memang luput dan melakukan kesalahan.
"Saya kira izin itu hanya cukup kedatangan cawapres, tapi berhubung ini konser, kalau ada izin konser yang harus ada ya izin keramaian yang perlu diselesaikan. Saya tidak melaksanakan itu, yang selama ini saya selesaikan izin kehadiran capres cawapres," kata Didik, ditemui di lokasi yang sama.
Aksi pembatalan yang dilakukan polisi memancing reaksi kubu Prabowo-Sandi. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Yandri Susanto mempertanyakan alasan polisi membatalkan konser tersebut. Menurutnya, konser tersebut tak lebih dari sekadar pertunjukan seni.
"Konser itu seni ya. Masa orang mau nyanyi saja enggak boleh? Makanya kita agak mempertanyakan juga apa yang menjadi keputusan polisi," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/3).
Sementara itu, senada, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera ikut mempertanyakan alasan polisi tidak menerbitkan izin konser solidaritas untuk Ahmad Dhani. Menurut dia, polisi seharusnya menerbitkan izin dan melakukan pengamanan acara tersebut.
"Semestinya lebih pada pendekatan yang sifatnya kekeluargaan saja, toh yang hadir 200 orang. Tinggal diamankan dengan baik, kan mau nyanyi saja bukan mau demo," ujar politikus PKS itu.
[Gambas:Video CNN] (frd/ain)