Jakarta, CNN Indonesia -- Fauzan, alumni Institut Teknologi Nasional (Itenas) mendapat kesempatan berdialog dengan Presiden
Joko Widodo dalam peluncuran sertifikasi elektrik dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi Indonesia, di Istora Gelora
Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (12/3).
Fauzan bersama dua orang pekerja lainnya diminta maju oleh Jokowi. Ia mendapat giliran terakhir berdialog dengan orang nomor satu di Indonesia itu. Saat dialog itu, Jokowi sempat menggoda Fauzan agar meminta pekerjaan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Fauzan mengaku belum memiliki pekerjaan. Ia mengatakan baru lulus dari Itenas, mengambil Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota atau Teknik Planologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum (bekerja) pak. Baru lulus," kata Fauzan menjawab pertanyaan Jokowi.
Jokowi lantas meminta Fauzan untuk berbicara kepada Basuki, menanyakan lowongan pekerjaan.
"Berarti nanti bisik-bisik ke Pak Menteri PU. 'Pak saya baru lulus gitu, ditempatkan di mana'," ujar Jokowi mengajari Fauzan.
Jokowi lantas menanyakan yang dipelajari Fauzan selama duduk di bangku kuliah dan pekerjaan yang nantinya dikerjakan. Fauzan menjelaskan bahwa dirinya merencanakan sebuah wilayah dari multidisiplin ilmu.
Mantan wali kota Solo itu kemudian bertanya apakah Fauzan bisa merencanakan sebuah wilayah baru, semisal ada pemekaran kabupaten baru.
Mendapat pertanyaan itu, Fauzan mengaku bisa.
"Insyaallah bisa pak," jawab Fauzan.
"Langsung diterima," timpal Jokowi sambil tersenyum.
Jokowi mengatakan pemerintah akan terus meningkat program sertifikasi, terutama di bidang infrastruktur. Menurutnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membuka program sertifikasi ini secara besar-besaran.
Calon presiden petahana itu menyatakan pada tahun ini pemerintah menargetkan membuka program sertifikasi sebanyak 512 ribu. Sementara untuk tahun depan pemerintah bakal menargetkan mencetak sekitar 750 ribu sertifikat bagi pekerja bidang konstruksi.
"Ini penting jangan dianggap ini barang yang tak berguna, sangat berguna sekali," kata Jokowi.
16 Ribu Tenaga Kerja KonstruksiMenteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan pada hari ini pihaknya menyerahkan 16 ribu sertifikat elektronik kepada pekerja bidang konstruksi.
Menurut Basuki, pogram peluncuran dan penyerahan sertifikat elektronik ini adalah tindak lajut atas intstruki Jokowi.
"Sertifikat elektronik ini dibagikan ke 16 ribu tenaga kerja konstruksi yang terdiri atas 13.900 tenaga terampil dan 2.100 orang tenaga ahli," ujar Basuki.
Basuki mengatakan sampai akhir 2018 lalu, jumlah tenaga kerja yang bersertifikat mencapai 616 ribu orang dari total tenaga kerja konstruksi 8,3 juta orang atau masih 7,4 persen. Basuki menyebut pihaknya bekerja sama dengan kementerian lain untuk menyelesaikan sertifikasi kepada 512 pekerja pada tahun ini.
"Untuk mengejar target 10 kali lipat sertifikasi, PUPR berkolaborasi dengan Kemendikbud, Kemenkumham, Kemenristekdikti, Kemenaker dan lainnya," katanya.
Menurutnya, sertifikasi juga diberikan kepada warga binaan di dalam Lembaga Pemasyarakatan yang memenuhi syarat. Saat ini, sebanyak 1.000 warga binaan di 53 lembaga pemasyarakatan tengah diproses sertifikasinya.
"Jadi sertifikat yang mereka sekarang bawa ini nanti akan disimpan di rumah karena semua sertifikasi sudah ada di handphone. Itu yang kami namakan elektronik sertifikasi," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (fra/ugo)