Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (
BPN)
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut jika capres dan cawapres unggulannya terpilih di
Pilpres 2019 nanti akan ada program baru di dunia pendidikan.
Program ini kata dia berfokus pada kompetisi yang akan dilakukan di dunia pendidikan dan tak hanya satu bidang tetapi berbagai hal, baik olahraga, sains, ilmu pengetahuan umum, hingga seni.
"Semua jenis kompetisi, mulai dari sains sampai olahraga," kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (18/3).
Dahnil juga menjelaskan untuk memperkuat program ini, Prabowo-Sandi berkomitmen akan menggunakan 10 persen dari dana pendidikan yang telah dialokasikan ke kementerian terkait melalui APBN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab kata dia, sudah seharusnya 10 persen dari dana pendidikan digunakan untuk menghidupkan semangat kompetisi.
"Kita berkomitmen 10 persen dari dana pendidikan itu difokuskan pada menghidupkan semangat kompetisi. Karena dana pendidikan itu minimal 10 persen itu harus digunakan untuk kompetisi-kompetisi seperti ini," jelasnya.
Kompetisi ini pun nantinya akan digunakan sebagai langkah atau wujud kerjasama dari berbagai kementerian yang membawahi cabang-cabang kompetisi tersebut.
Misalnya untuk cabang kompetisi olahraga, akan bekerjasama dengan Kemenpora atau cabang kompetisi pendidikan bisa bekerjasama dengan Dikti.
"Jadi dihubungkan dengan Kemenpora oleh Kementerian Pendidikan. Kemudian Kementerian Dikti, semuanya saling terkait untuk menghidupkan tradisi kompetisi ini. Kompetisi sepakbola antar sekolah, antar kampus, itu harus hidup setiap tahun. Terus bergulir, harus hidup," katanya.
Dia pun mencontohkan, kompetisi cabang olahraga atau cabang seni dan cabang lainnya di luar negeri adalah hal yang biasa. Bahkan tak sedikit dari kompetisi sekolah antara pelajar ini yang menghasilkan atlet-atlet hebat di negaranya.
"Liga sekolah itu harus dihidupkan. Sebab kalau di beberapa negara maju, liga-liga sekolah itu menjadi laboratorium utama para atlet-atlet hebat. Atlet-atlet basket itu lahir dari liga-liga sekolah dan liga-liga kampus," katanya.
(tst/age)