Wiranto Ancam Penyebar Hoaks Pemilu Pakai UU Terorisme

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mar 2019 20:48 WIB
Menurut Menkopolhukam hoaks masuk dalam kategori teror karena menyasar kepada psikologi masyarakat terutama terkait pemilu.
Menkopolhukam Wiranto merupakan pensiunan jenderal TNI, ia sempat memimpin militer yang pada masa Orde Baru dinamai Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menegaskan penyebaran hoaks atau berita bohong bisa ditindak menggunakan Undang-Undang Terorisme.

Dia mengatakan demikian karena penyebaran berita bohong atau hoaks dalam pelaksanaan pemilu serentak 2019 merupakan teror yang menimbulkan ketakutan di masyarakat.

"Saya kira (hoaks) ini teror, meneror psikologi masyarakat. Oleh karena itu, ya kita hadapi sebagai ancaman teror. Segera kita atasi dengan cara-cara tegas, tapi bertumpu kepada hukum," ujar Wiranto seperti dilansir Antara, usai Rakor Kesiapan Pengamanan Pemilu 2019, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hoaks yang meneror masyarakat dan menimbulkan ketakutan di masyarakat, kata dia, sama saja seperti terorisme.

"Kalau masyarakat diancam dengan hoaks agar mereka takut datang ke TPS, itu sudah ancaman dan merupakan tindakan terorisme. Oleh karena itu kita gunakan UU terorisme," tegas Wiranto.


Ia pun meminta aparat keamanan untuk mewaspadai penyebaran hoaks dan menangkap pelaku hoaks yang menimbulkan ketakutan di masyarakat karena meneror masyarakat.

"Aparat keamanan juga harus bisa mengajak masyarakat bahwa pelaksanaan pemilu berlangsung aman," ujarnya.

Wiranto pun mengutuk orang yang ingin mengacaukan proses demokrasi dalam mencari pemimpin bangsa dan perwakilan rakyat di kursi dewan.

Menurut Wiranto, hoaks adalah ancaman yang baru muncul di sejumlah pemilu terakhir. Ancaman itu dinilai berbahaya juga karena bisa lebih mudah mengubah sikap masyarakat semata-mata untuk kepentingan politik.

"Kita tahu bahwa saat ini cukup marak hoaks. Kita menghadapi ancaman baru yang pada pemilu-pemilu lalu tidak ada," ujar mantan Panglima ABRI (kini TNI) tersebut.

Dia menegaskan sekarang ini, ada isu seakan-akan pemilu tidak aman dan akan menimbulkan kerusuhan baik sebelum maupun sesudahnya. Tujuannya agar masyarakat ketakutan dan kabur ke luar negeri pada pemilu.

"Saya tegaskan jangan. Pemilu akan berjalan aman. Aparat keamanan akan memastikan pemilu akan berjalan aman. Tugas saudara di daerah itu menjelaskan bahwa pemilu aman, mengajak masyarakat agar tidak golput, dan dijamin para pemilih ini bisa ke TPS dengan aman tanpa ada gangguan fisik atau lainnya," tegas Wiranto.

(antara/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER