Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (
KNKT) Soerjanto Tjahjono membenarkan ada pilot lain yang berada di kokpit pada penerbangan
Lion Air tujuan Denpasar-Jakarta. Artinya ada tiga pilot yang ada di kokpit saat itu.
Lion Air tujuan Denpasar-Jakarta itu merupakan penerbangan sebelum pesawat bernomor register PK-LQP berangkat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dan jatuh di Perairan Karawang pada 29 Oktober 2018.
"KNKT menyampaikan bahwa benar ada pilot lain yang berada di
cockpit pada penerbangan itu," kata Soerjono di Kantor KNKT, Jakarta, Kamis (21/3).
Soerjono mengatakan pilot tersebut telah diwawancarai oleh pihak KNKT. Namun, sesuai aturan, sambungnya, KNKT tidak bisa mempublikasikan hasil wawancara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, diungkapkan Soerjono, pilot lain tersebut memiliki kualifikasi untuk menerbangkan pesawat tipe Boeing 737-8 Max.
Di sisi lain, Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo juga tak mengungkapkan apa peran dari pilot ketiga di kokpit itu.
"Saya tidak tahu (perannya), bahwa ada pilot di situ ya, tapi perannya seperti apa saya tidak tahu," ujarnya.
Dalam laporan awal atau
preliminary report, KNKT diketahui tak memasukkan informasi perihal keberadaan pilot ketiga di penerbangan sebelumnya.
Diungkapkan Nurcahyo, pihak KNKT sebenarnya telah mengetahuinya. Namun, pada saat itu KNKT masih berfokus untuk mencari data-data awal soal penyebab jatuhnya pesawat, mulai dari data FDR, CVR, hingga wawancara dengan sejumlah petugas.
"Kita sudah tahu (keberadaan pilot ketiga), tapi baru bisa kita
interview setelah
preliminary report," ujarnya.
Peran pilot ketiga di kokpit pesawat Lion Air tujuan Denpasar-Jakarta akan diungkapkan pada saat KNKT mempublikasikan laporan akhir.
"Apa perannya, apakah mengganggu, menguntungkan, itu ada di
final report," kata Nurcahyo.
[Gambas:Video CNN] (dis/dea)