KPU Persilakan Aksi Putihkan TPS Asal Tak Berkampanye

CNN Indonesia
Rabu, 27 Mar 2019 17:43 WIB
KPU mempersilakan relawan capres-cawapres untuk memutihkan TPS pada hari-H pencoblosan Pemilu 2019 selama tak berkampanye dan membawa atribut kampanye.
Komisioner KPU Viryan Aziz menyebut pihaknya mempersilakan gerakan memutihkan TPS selama tak memakai atribut kampanye. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempersilakan relawan dari kubu pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk memutihkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat hari pencoblosan Pemilu 2019.

Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan hal tersebut boleh dilakukan selama tak berkampanye dan membawa atribut kampanye.

"KPU berpegang pada batasan yang sudah diatur. Yang sudah diatur adalah tidak boleh melakukan kampanye atau tidak boleh ada atribut di sekitar area TPS, baik di dalam maupun sekitar," kata Viryan saat ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (27/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menuturkan pakaian serba putih bukan merupakan atribut kampanye. Begitu pula dengan pakaian warna lain asal tak mencantumkan identitas peserta pemilu.

Viryan menyampaikan gerakan memutihkan TPS dari kedua paslon baik karena sama-sama berniat berpartisipasi dalam pemilu. Ia berharap kegiatan ini bisa berjalan lancar seperti pemilu sebelum-sebelumnya.

"Kan masing-masing peserta pemilu pendukungnya akan hadir di TPS dari pemilu ke pemilu itu baik-baik saja, tidak ada masalah," ujar dia.

Sebelumnya, relawan dari kubu Jokowi dan Prabowo diminta untuk memutihkan TPS pada 17 April 2019. Dari kubu Prabowo, jurkam 02 Alkhaththath menyerukan relawan untuk mengenakan pakaian putih-putih dan mengawal jalannya pemilu.

Di kubu Jokowi, Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas juga meminta hal serupa. Dalam sebuah video di media massa yang dikonfirmasi GP Ansor, Yaqut mencanangkan Rabu Putih.

"...untuk memutihkan TPS-TPS yang ada, untuk kita pilih calon presiden dan wakil presiden yang berbaju putih. Berani?" ujar Yaqut dalam orasi yang direkam dan beredar di media sosial Twitter.

"Karena di situ kiai-kiai kita berkumpul, karena di situ kita berkumpul untuk mengadang gerakan-gerakan, kelompok-kelompok, yang menginginkan negara lain selain Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Yaqut.

[Gambas:Video CNN] (dhf/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER