Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai keputusan calon presiden nomor urut 02
Prabowo Subianto memperkenalkan lima nama calon menterinya saat kampanye terbuka tidak akan meningkatkan efek eletoral di
Pilpres 2019.
Diketahui dalam orasi politiknya di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3), Prabowo memperkenalkan Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Presiden PKS Sohibul Iman, dua petinggi PAN Zulkifli Hasan dan Eddy Soeparno, serta eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher sebagai nama-nama yang mungkin mengisi jabatan menteri di jajaran kabinetnya kelak.
"Menurut saya, nama-nama yang disodorkan oleh Pak Prabowo sebetulnya enggak akan menambah suara kepada dia," ujar Ray kepada
CNNIndonesia.com saat dihubungi, Kamis (28/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ray menilai pengumbaran nama-nama itu tak akan berdampak pada peningkatan elektoral Prabowo. Pernyataan itu dinilai hanya akan memperkuat dukungan dari basis partai yang diwakilkan oleh lima nama tersebut yakni PKS, PAN, dan Demokrat.
Ray mengatakan demikian sebab lima nama tersebut sudah dikenal oleh masyarakat sebagai tokoh yang cukup lama bekerja dengan Prabowo. Alhasil masyarakat bisa memperkirakan mereka tentunya terbuka lebar bakal mengisi jabatan menteri jika Prabowo bersama Sandiaga Uno menang di Pilpres 2019.
"Nama-nama itu sendiri sebenarnya adalah orang-orang partai yang saya kira tidak begitu banyak pengaruhnya kepada
undecided voters. Tapi dia punya kelebihan dalam rangka mensolidkan pemilihnya yang ada," ucap dia.
Ray menambahkan, memperkenalkan seseorang sebagai calon menteri sebelum calon presiden terpilih merupakan hal positif. Misalnya, dapat menambah keyakinan pendukungnya bahwa visi-misi sesuai seperti yang diharapkan.
"Itu bisa menambah keyakinan bahwa apakah visi-misinya [presiden] sesuai dengan pilihan orang-orang yang akan mengerjakan tugas-tugasnya kalau yang bersangkutan terpilih," ujar Ray.
Sama seperti Ray, pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menekankan bahwa pernyataan Prabowo memperkenalkan calon menterinya merupakan bagian dari strategi politik untuk mengamankan suara pendukung partai-partai yang diwakili lima nama calon menteri itu.
Meski di sisi lain, dari lima nama tersebut baru AHY yang bisa menarik
undecided voters untuk memilih Prabowo. Sisanya adalah orang-orang partai yang sudah diketahui masyarakat sejak lama.
Namun ia juga menilai strategi tersebut positif bagi Prabowo mengingat ada nama Aher yang berpeluang mengunci suara di Jawa Barat.
Hendri sendiri belum melihat sejauh mana perkenalan nama calon menteri oleh Prabowo membawa dampak negatif, kecuali Ketum PAN Zulkifli Hasan yang 'terserempet' kasus seperti kasus dugaan suap yang menjerat adiknya yang juga Bupati Lampung Selatan nonaktif, Zainuddin Hasan.
"Apakah
blunder atau tidak saat ini belum terlihat kecuali nama seperti Zulhas yang memang beberapa kali dikaitan dengan beberapa kasus yang menimpa saudara dekatnya," ucap dia.
(osc)