Tim Jokowi Duga Pengadangan Ma'ruf di Madura Direncanakan

CNN Indonesia
Rabu, 03 Apr 2019 16:26 WIB
TKD Jatim menduga pengadangan terhadap Ma'ruf Amin di Pamekasan, Madura, sudah direncanakan oleh oknum pendukung pasangan capres-cawapres lawan.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Surabaya, CNN Indonesia -- Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyayangkan peristiwa pengadangan calon wakil presiden nomor urut 01 di wilayah Pamekasan, Madura, beberapa waktu lalu.

Sekretaris TKD Jatim Aminurokhman menduga pengadangan terhadap Ma'ruf sudah direncanakan dan digerakkan oleh oknum pendukung paslon tertentu. Saat pengadangan, massa sempat meneriakkan dukungan terhadap capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Karena jika dilihat, banyak warga yang mengadang KH Ma'ruf Amin sudah mengenakan atribut salah satu paslon (lain)," kata Amin, saat dikonfirmasi, Rabu (3/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya aksi pengadangan itu adalah upaya untuk membentuk opini publik bahwa wilayah Pamekasan merupakan basis pendukung paslon tertentu yang tidak bisa dimasuki oleh Ma'ruf.


Baginya aksi pengadangan itu adalah hal yang tak patut dilakukan, sebab siapapun berhak melakukan kampanye di wilayah manapun. Hal itu menurut Amin sudah diatur dalam aturan KPU.

"Ini (penghadangan) tidak patut karena di mana-mana semua calon boleh masuk untuk sosialisasi di daerah manapun," katanya.

Ia tak menampik aksi serupa juga pernah dilakukan oleh massa di basis wilayah yang mayoritas adalah pendukung Jokowi. Namun hal itu tak sampai pengadangan hingga membatalkan kunjungan paslon lain.


"Di basisnya Pak Jokowi, paslon lain juga boleh sosialisasi, ada pemberitahuan kalau warga di sini pendukung Pak Jokowi, tapi kan tidak sampai batal seperti itu," lanjutnya.

Menindaklanjuti pengadangan tersebut, Amin mengatakan TKD Jatim akan mengkaji dan mencermati lebih dulu, apakah perlu melaporkan hal itu ke Bawaslu dan Gakkumdu.

Ia berharap agar hal itu tak perlu terjadi lagi. Dia mengatakan masyarakat seharusnya bisa menunjukkan sikap dewasa, meski berbeda dalam pilihan.

"Dalam demokrasi yang dewasa, kita harus menghargai perbedaan dalam pilihan, karena demokrasi itu kan memang dibangun dari perbedaan pemikiran," kata Amin.

Pada Februari lalu, kunjungan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Surabaya juga pernah disambut aksi sindiran oleh simpatisan capres lawan.

Sejumlah massa membentangkan spanduk bertuliskan 'Selamat datang Pak Prabowo di wilayah Bulak-Kenjeran kami menyambut sebagai tamu, tapi pilihan kami tetap nomor 01'.


[Gambas:Video CNN] (frd/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER