Polda Jatim Dalami Dugaan Ma'ruf Amin Diadang di Pamekasan

CNN Indonesia
Kamis, 04 Apr 2019 18:39 WIB
Humas Polda Jatim menyatakan polisi masih menginvestigasi dugaan pengadangan terhadap cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Pamekasan awal pekan ini.
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin sedang giat bersafari dalam masa kampanye Pilpres 2019 yang berlangsung hingga 13 April 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Surabaya, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur masih mendalami peristiwa pengadangan yang dialami calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, di Pamekasan, Senin (1/4).

"Itu tinggal diinvestigasi, masih kita investigasi dengan kepolisian setempat," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, saat ditemui di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (4/4).

Barung mengatakan pada saat kejadian, kunjungan Ma'ruf tersebut sebenarnya bukan untuk kampanye, melainkan ziarah kubur ke salah satu kakek buyutnya di Madura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan kampanye, dia hanya ziarah kubur untuk melihat silsilah keturunannya," ujar Frans.

Frans mengatakan saat rombongan Ma'ruf mendekati lokasi, ada gerombolan massa yang membentangkan spanduk paslon tertentu di tengah jalan yang rencananya akan dilalui.

Melihat hal itu, polisi kemudian menyarankan kepada rombongan iring-iringan mantan Rais Aam PBNU tersebut untuk kembali dan membatalkan ziarah.

"Itu massa banyak saja, kemudian melakukan hal-hal yang kurang kondusif sehingga kita sarankan balik kanan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Barung memastikan polisi sudah benar-benar melakukan pengamanan di wilayah tersebut. Namun, demi keamanan dan kondusifitas di sekitar lokasi, saran itu pun harus disampaikannya.

"Ya kita amankan, semua kita amankan, berjalan baik. Cuma kan polisi tidak ingin supaya berkelanjutan dari pada kasus ini. Ini kita amankan supaya kondusif tidak melebar ke mana-mana," katanya.

Pihaknya pun berharap agar kejadian pengadangan serupa terhadap peserta pemilu 2019 tak terulang kembali. Masyarakat, kata dia harus menjalani pesta demokrasi dengan baik dan tak mencederai pihak manapun.

"Ya kita harapkan juga semua masyarakat yang mendengar, melihat, menyaksikan, jangan lagi terbelah karena kita ini pesta demokrasi. Bagaimana menjalankan pesta demokrasi itu dengan baik dan tidak ada yang mencederai," kata Frans.

Bupati Pamekasan Bantah Pengadangan

Sementara itu, kemarin Bupati Pamekasan Baddrut Tamam membantah ada aksi pengadangan terhadap Ma'ruf di Desa Jambringan. Selain itu, masyarakat pun dimintanya untuk menjaga toleransi dan keamanan wilayah kabupaten yang terletak di pulau Madura tersebut.

"Menjelaskan setelah silaturahim di Sumenep, kiai Ma'ruf ingin silaturahmi dengan Kiai Lukman dan mbah buyutnya di Pamekasan, karena mbah buyutnya masih ada dari Pamekasan," kata Badrut seperti disiarkan CNNIndonesia TV, Rabu (3/4).

Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo mengatakan pihaknya sudah melakukan pengamanan sesuai prosedur. Namun, massa yang banyak membuat jalan menyempit dan laju rombongan cawapres nomor urut 02 itu terkendala.

"Pada hari itu ada kurang lebih 200 orang, namun kami telah ploting anggota 350 berada di lokasi kegiatan baik brimob maupun dari Polres sendiri sudah melakukan pagar betis. Alhamdulillah saat Kiai Ma'ruf Amin masuk wilayah kami dapat mengamankan, namun laju kendaraan rombongan beliau sedikit terganggu karena massa dari kanan kiri jalan berupaya merangsek ke tengah," tutur Teguh.

Ma'ruf sendiri telah mengeluarkan tanggapan perihal yang dialaminya di Pamekasan. Menurut Ma'ruf dirinya tidak jengkel usai diadang massa.

"Saya tidak merasa jengkel. Tidak terintimidasi karena sudah terbiasa berjuang. Kayak gitu, enggak punya pengaruh buat saya," ujar Ma'ruf di Praya, Nusa Tenggara Barat, Selasa (2/4) seperti dikutip dari Antara.


[Gambas:Video CNN] (frd/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER