Soal Kata 'Bajingan', Hasto Bandingkan Prabowo dengan Jokowi

CNN Indonesia
Selasa, 09 Apr 2019 11:30 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut ucapan kasar Prabowo saat kampanye terbuka mengindikasikan yang bersangkutan mengidap masalah kepemimpinan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebut sikap temperamental dan pilihan kata Prabowo Subianto saat kampanye terbuka Pilpres 2019 mengindikasikan ada persoalan kepemimpinan dalam diri calon presiden nomor urut 02 itu. Hasto lantas membandingkan karakter Prabowo dengan Joko Widodo yang dinilai lebih apa adanya, merakyat dan visioner.

"Dalam berbagai kampanye yang ditampilkan Pak Prabowo, PDIP mengamati persoalan serius terkait kepemimpinannya," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (9/4).

Hasto menuturkan kebiasaan Prabowo mengucapkan kata-kata kasar semakin meruntuhkan kredibilitas dan martabatnya sebagai pemimpin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ia berkata sikap ego dan tampilan elite Prabowo, serta orang-orang di sekitarnya yang biasa dengan hoaks dan fitnah, semakin memperburuk keseluruhan tampilan politik yang seharusnya positif dan penuh hal-hal baik.

Hasto menyampaikan karakter pemimpin akan menentukan kultur positif dan martabat bangsa. Ia membandingkan tampilan Prabowo dengan Jokowi yang diklaim tampil apa adanya, merakyat, visioner, dan selalu bergulat dengan apapun persoalan rakyat,

Jokowi juga disebut Hasto selalu mengedepankan optimisme. Karakter Jokowi itu, lanjutnya, bisa menghasilkan kultur bangsa yang bergerak maju dan mengejar prestasi.

"Sebaliknya, Pak Prabowo yang emosional dan sering keluarkan kata-kata yang tidak pantas, hadirkan ketakutan, kegelisahan akut, dan pesimisme," ujarnya.

Sebelumnya Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Suhendra Ratu Prawiranegara menjelaskan maksud ucapan 'bajingan' yang dilontarkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat kampanye terbuka pilpres 2019 di di Stadion Kridosono, Yogyakarta.

Menurut Suhendra, Prabowo geram dengan penguasa dan elite yang nyatanya hanya memikirkan diri sendiri dan golongannya, sehingga kata 'bajingan' itu bisa keluar saat orasi.

"Ini (bajingan) adalah diksi kegeraman seorang Prabowo Subianto yang melihat melencengnya pengelolaan negara dan maraknya korupsi di tangan penguasa dan elit," kata Suhendra kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/4).

Prabowo, kata Suhendra, mengkritik elit dan penguasa yang hanya sibuk mencari keuntungan pribadi dan golongan sehingga tidak memikirkan kepentingan yang lebih besar yakni kepentingan bangsa dan kemakmuran rakyat.
 
Prabowo saat kampanye terbuka di Stadion Kridosono, Yogyakarta, kemarin menyindir kondisi Indonesia yang disebutnya sedang sakit karena terjadi ketidakadilan.

Di hadapan massa pendukungnya Prabowo kemudian kembali menegaskan bahwa Ibu Pertiwi sedang 'diperkosa'. Dia lalu menyebut elite-elite Jakarta yang merusak Indonesia sebagai bajingan.

"Negara kita sedang sakit, Ibu Pertiwi sedang diperkosa, hak rakyat sedang diinjak-injak. Segelintir orang, elite di Jakarta seenaknya saja merusak negara ini, mereka adalah... ini boleh enggak bicara agak keras di sini, Pak?" kata Prabowo sambil menengok ke kursi di belakang keberadaan Prabowo berdiri untuk berorasi di atas panggung.

"Tinggal... tinggal 10 hari lagi deh, mereka adalah 'bajingan-bajingan'," ucap Prabowo yang disambut riuh massa.

Kampanye Prabowo di Stadion Kridosono juga diwarnai aksi gebrak meja. Hasto lantas  mengungkit kembali sikap Prabowo ketika melarang penonton yang menertawakan dirinya saat debat capres keempat.

Hasto berkata rangkaian peristiwa itu harus dilihat sebagai persoalan serius tentang watak dan karakter pemimpin yang berkorelasi langsung dengan peradaban bangsa.

"Pilpres akhirnya menampilkan kontradiksi karakter dasar pemimpin," ujar Hasto.
[Gambas:Video CNN] (jps/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER