Solo, CNN Indonesia -- Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (
Jokowi) sempat bernostalgia mengenang masa-masa memimpin Solo sebagai wali kota hingga akhirnya menjadi Presiden Indonesia. Jokowi menyinggung bahwa yang mengajaknya ke Jakarta sebagai gubernur adalah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Megawati Soekarnoputri.Jokowi mengisahkan hal itu saat membuka kampanye akbar di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (9/4) sore. Dalam ceritanya itu, Jokowi menyebut dirinya dua kali tidak menyelesaikan masa kerjanya sebagai pemimpin di daerah. Saat menjalani periode keduanya sebagai Wali Kota Solo, ia mengaku dipinang oleh Megawati menuju ibu kota.
"2010 baru 2,5 tahun diambil Bu Mega ke Jakarta," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi kemudian lanjut bercerita bahwa nasib serupa terjadi saat memimpin Jakarta. Belum purna tugasnya di sana, ia kembali mengikuti pemilu sebagai capres pada 2014.
 Megawati Soekarnoputri. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
"Di Jakarta juga sama, baru jadi gubernur kurang dari 3 tahun diangkat lagi ke atas dicalonkan lagi sebagai presiden," imbuhnya.
Saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mendapat dukungan dari koalisi PDIP dan Gerindra. Belakangan, tepatnya usai debat capres pertama, kubu Gerindra mengklaim PDIP enggan mengusung Jokowi sebagai gubernur.
Selama berkampanye di kampung halamannya, Jokowi mengaku bahagia melihat antusiasme warga dan massa pendukungnya. Saking ramainya sambutan yang ia terima, Jokowi mengaku basah kuyup.
"Waduh, saya sampai ke panggung ini, tidak hujan, tapi baju dan kaus serta celana basah kuyup semuanya," ujar Jokowi. Ia membanggakan kota di jantung Jawa Tengah ini sebagai tempat awal dirinya berkarier di bidang pemerintahan.
Dalam kampanye ini, kehadiran Jokowi cukup singkat. Sebelumnya masih pada hari yang sama, sang petahana menghadiri kampanye terbuka di Karawang, Jawa Barat.
Sejumlah tokoh terkenal turut meramaikan kampanye di Solo. Mereka di antaranya adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Menteri Koordinator Pembangunan Manusi dan Kebudayaan Puan Maharani Soekarnoputri, Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Yenny Wahid, hingga Ustaz Yusuf Mansyur.
[Gambas:Video CNN] (bin/ain)