Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (
PAN) Soetrisno Bachir mengaku mantap mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor nomor 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Sikap
Soetrisno Bachir itu berbeda dengan pilihan pendiri PAN Amien Rais yang memilih mendukung pasangan nomor 02
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun, Soetrisno enggan ambil pusing dengan perbedaan pilihan itu. Kata dia, perbedaan merupakan hal yang wajar. Lagipula dia tak memiliki persoalan dengan Amien Rais selama ini.
"Saya dan Pak Amien, itu ya beda, Pak Amien pilih 02 saya pilih 01. Tapi saya sama Pak Amien enggak pernah pecah, beda pilihan politik, setelah selesai ya ketemu lagi, bersenda gurau," kata Soetrisno saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Rabu (10/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Soetrisno mengatakan alasannya memilih Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, Jokowi-Ma'ruf merupakan pasangan yang ideal bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Keduanya, kata Soetrisno merupakan praktisi dan ahli di dunia ekonomi.
"Kiai Ma'ruf yang ahli ekonomi syariah ini bagikan tumbu ketemu tutup sama Pak Jokowi, karena Pak Jokowi kan berangkat sebagai pelaku UMKM,"
Politisi senior PAN ini juga menambahkan, bahwa Ma'ruf adalah tokoh visioner yang menggagas konsep arus baru Indonesia (Arbi). Hal itu kata dia sangat berpengaruh dalam munculnya pengusaha-pengusaha baru di Indonesia.
"Ini adalah satu kelompok pengusaha baru yang muncul melalui gerakan ekonomi syariahnya, yaitu ada pengusaha baru muncul melalui gerakan yang digagas Pak Ma'ruf," kata Sutrisno.
Soetrisno yang juga Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini juga mengatakan bahwa langkah yang telah dilakukan Ma'ruf sudah menjawab tantangan Jokowi, saat kongres Umat Islam Indonesia. Ma'ruf secara gamblang mampu memunculkan gerakan ekonomi di kalangan umat Islam.
Tokoh Muhammadiyah ini juga optimis nantinya Jokowi dan Ma'ruf, bisa merangkul semua golongan baik Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk sama-sama menggerakkan perekonomian Indonesia, terutama di kalangan ummat Islam.
"Kalau Muhammadiyah dan NU sebagai dua ormas besar bisa diarahkan ke ekonomi syariah maka akan berdampak besar pada perkembangan ekonomi Indonesia, karena kita tahu mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam," ucap Soetrisno.
[Gambas:Video CNN] (frd/ugo)