Anggota BPN Tak Setuju Prabowo dan Jokowi Bertemu

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Apr 2019 13:04 WIB
Anggota BPN Yusuf Martak menyatakan tak sepakat, dan akan menolak bila Prabowo berencana menemui Jokowi dalam waktu dekat.
Anggota BPN Yusuf Martak. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Yusuf Muhammad Martak tak setuju jika Prabowo mengadakan pertemuan dengan capres nomor urut 01 Joko Widodo dalam waktu dekat. Menurutnya, tidak ada urgensi yang mengharuskan kedua capres saling berjumpa.

"Menolak jumpa mungkin karena tidak ada keperluan yang diperlukan dalam pertemuan tersebut," ucap Yusuf kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Jumat (20/4).

Yusuf menekankan bahwa pernyataannya itu atas nama dirinya dan BPN. Dia enggan berasumsi apakah Prabowo bakal berkenan bertemu dengan Jokowi.
Yusuf enggan menduga-duga meski tahu betul perkembangan situasi dalam beberapa hari terakhir. Yusuf termasuk orang yang berada dekat Prabowo sejak Rabu (17/4). Dia selalu nampak hadir kala Prabowo mengklaim keamanan di hadapan wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pribadi Pak Prabowo, silakan tanya yang bersangkutan," ucap Yusuf yang juga Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Sejauh ini, Yusuf juga mengatakan belum ada utusan dari Jokowi yang berusaha untuk mengagendakan pertemuan dengan Prabowo. Dia membantah kabar Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir sudah mencoba berkomunikasi dengan kubu Prabowo.
Tersiar kabar bahwa sebetulnya sudah ada orang yang berupaya mempertemukan Jokowi dengan Prabowo selekas mungkin. Dia adalah Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.

Info yang beredar, Erick menghubungi Sandi, yang merupakan kawan lamanya, lewat sambungan telepon, Kamis (18/4). Erick mengatakan kepada Sandi bahwa Jokowi ingin bertemu dengan Prabowo.

Sandi lantas menyampaikan pesan Erick kepada Prabowo. Namun, Kalimat penolakan yang diterima. Prabowo enggan bertemu dengan Jokowi sebelum diakui sebagai pemenang Pilpres 2019.

"Tidak terjadi dan tidak ada pertemuan," ucap Yusuf membantah kabar tersebut.
[Gambas:Video CNN] (bmw/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER