Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan mengungkapkan bahwa salah satu korban yang tewas dalam peristiwa
banjir hari ini, Jumat (26/4), meninggal karena hendak mengambil barangnya, sebuah termos, saat banjir terjadi.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan dua orang meninggal pascabanjir Jakarta.
Korban tewas itu adalah Imas, 48 tahun, yang meninggal akibat kecelakaan terseret arus kali Ciliwung di Jakarta Selatan dan Suyanto, 70 tahun, meninggal akibat serangan jantung di Bidara Cina, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menjelaskan Imas terseret aliran air deras karena ingin mengambil termos. Informasi ini didapat Anies setelah melayat ke rumah Imas.
"Termosnya kepegang, tapi alirannya kuat dan air di dalamnya juga, akhirnya jatuh dan terbawa, jatuh ke dalam jembatan," terang Anies.
Imas yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung langsung terseret air deras. Atas kejadian itu, Anies meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada jika banjir terjadi.
"Jangan berusaha untuk mengambil barang di tengah-tengah arus yang deras seperti ini. Lebih baik pikirkan keselamatan itu yang tadi pagi terjadi," ujar Anies.
Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD DKI Jakarta, ada 32 titik banjir yang terdampak di wilayah Jakarta Selatan. Beberapa tempatnya ada di Rawa Jati, Cikoko dan Kebon Baru.
 Warga di RW 08 Pejaten Timur Jakarta Selatan, membersihkan lumpur akibat banjir (26/4). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Kemudian, Wilayah Jakarta Timur ada di Cawang, Balekambang, Cililitan, Kamp. Melayu dan Bidara Cina dengan ketinggian banjir rata-rata 10-250 cm.
Banjir di Jakarta juga memaksa 285 kepala keluarga dan 2258 Jiwa mengungsi. Saat ini pengungsi berada di 12 titik lokasi yang terdiri dari 2 titik lokasi di Jakarta Selatan dan 10 titik lokasi di Jakarta Timur.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan upaya penanganan banjir telah dilakukan sejak semalam saat terjadi kenaikan Siaga 1 di Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok.
"Evakuasi warga terdampak dilaksanakan oleh BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, Basarnas, PMI, petugas dari Unsur kelurahan, Satpol PP, PPSU, Babinsa, dan masyarakat. Pompa yang telah disiapkan Dinas SDA sebanyak 133 unit pompa mobile dan 465 unit pompa stasioner yang tersebar di 164 lokasi," ujar Sutopo dalam keterangan resmi.
(ctr/wis)