30 Tahanan Kabur, Polisi Sita Balok Kayu hingga CCTV Rusak

CNN Indonesia
Minggu, 05 Mei 2019 20:39 WIB
Polisi tak dapat mengetahui cara para tahanan kabur karena keberadaan CCTV yang berada di sel rusak sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Ilustrasi sel tahanan. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian masih melakukan penyelidikan 30 tahanan yang melarikan diri dari sel Markas Kepolisian Resor Kota Palembang, Minggu (5/5) dini hari. Beberapa barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) disita sebagai barang bukti.

Beberapa barang bukti yang diamankan dari sel yang dirusak yakni balok kayu berukuran 1,5 meter dengan tebal 10x10 sentimeter dan ember yang diduga menjadi pijakan untuk para tahanan tersebut melarikan diri dari dalam sel. Ditemukan juga CCTV yang berada di dalam sel tahanan dalam kondisi rusak.

Kepala Bidang Humas Polda Sumatra Selatan Komisaris Besar Supriadi mengatakan, petugas jaga tidak bisa memantau kondisi di dalam tahanan karena CCTV tersebut rusak sejak tanggal 1 Mei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"CCTV itu memang sudah rusak sebelum kejadian, bukan rusak saat kejadian. Makanya petugas jaga tidak bisa memantau kondisi di dalam sel karena CCTV rusak," ujar dia.


Supriadi mengatakan, Polda Sumsel ikut bekerja sama dengan jajaran Polresta Palembang untuk menangkap para tahanan kabur ini. Hingga saat ini, baru 5 dari 30 tahanan melarikan diri yang tertangkap. Sisa 25 tahanan lainnya belum diketahui keberadaannya dan masih dalam pengejaran petugas polisi.

"Kita belum tahu terali besi ventilasi ini dirusak dengan cara apa. Modusnya masih diselidiki. 5 orang yang ditangkap ini masih diperiksa oleh Propam dan mereka masih bungkam. Sama sekali belum memberikan keterangan," ujar dia.

Pihaknya pun belum mengetahui siapa dalang dibalik kaburnya 30 tahanan tersebut. Untuk sementara waktu, pihak kepolisian fokus dalam pengejaran para tahanan yang kabur sebelum menyelidiki cara para tahanan melarikan diri.

"Pengejaran diutamakan, sembari jalan juga penyelidikannya. Kami imbau kepada para tahanan dan keluarganya untuk memberikan informasi dan menyerahkan diri," ujar Supriadi. 

(idz/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER