Jakarta, CNN Indonesia -- Pimpinan Pusat
Pemuda Muhammadiyah menggelar aksi unjuk rasa mendukung Komisi Pemilihan Umum (
KPU) agar menuntaskan tugasnya pada
Pemilu 2019. Aksi dilakukan puluhan orang di depan Kantor KPU, Jakarta, Senin (6/5).
Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah Zulfikar Ahmad menyampaikan melalui aksi tersebut, pihaknya menyerukan pada dua kubu, baik Jokowi maupun Prabowo, untuk menjaga suasana kondusif usai pilpres.
"Kami berharap tokoh yang bergabung atau ikut kompetisi mampu menjaga suasana mengendalikan semua pendukung, tidak melakukan tudingan yang tidak mendasar sepihak dan mampu menghilangkan suasana nyaman," ucap Zulfikar di depan Kantor KPU, Jakarta, Senin (6/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut kegaduhan yang dibuat sejumlah kalangan hanya mendiskreditkan KPU sebagai penyelenggara pemilu.
Zulfikar juga menegaskan bahwa PP Pemuda Muhammadiyah berada di belakang KPU untuk memberikan dukungan dan kepercayaan sepenuhnya pada KPU.
"Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah di semua jenjang, seluruh kader, tidak akan pernah sedikit pun kehilangan kepercayaan pada KPU," ucap dia.
Proses Pemilu 2019 saat ini memasuki tahapan rekapitulasi suara berjenjang. Saat ini rekapitulasi suara sudah masuk di tingkat kabupaten/kota hingga 7 Mei 2019.
Kemudian suara akan direkapitulasi di tingkat provinsi hingga 13 Mei 2019. Baru setelah itu suara direkapitulasi di tingkat nasional yang digelar di Kantor KPU, Jakarta, hingga 22 Mei 2019.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj juga meminta semua pihak menahan diri dan bersabar menunggu hasil penghitungan resmi KPU terkait Pilpres 2019.
Permintaan itu sekaligus untuk merespons kedua kubu, baik kubu Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga Uno yang sama-sama mengklaim kemenangan di Pilpres 2019 ini.
"Ke depan mari kita rajut kembali persatuan kesatuan. Pemilu telah selesai, kita harus sabar menunggu hasil rekapitulasi perhitungan suara yang akan diumumkan oleh KPU secara nasional tanggal 22 Mei," kata Said di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (22/4).
[Gambas:Video CNN] (dhf/pmg)