Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut mantan Kepala Staf Kostrad
Kivlan Zen tak tahu apa-apa soal perjuangan Ketua Umum Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam mengupayakan kemenangan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"[Kivlan] tidak tahu bahwa Pak SBY begitu keras berjuang menangkan Prabowo-Sandi. Justru Prabowo yang banyak tidak lakukan arahan Pak SBY," kata Ferdinand saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (10/5).
Dia pun meminta agar Kivlan tak melemparkan tudingan tanpa bukti. Bahkan Ferdinand pun meminta agar tak saling melawan ketika mendukung orang yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferdinand juga meminta agar Kivlan tak menyudutkan SBY dengan sebutan bahwa 'SBY lah sosok yang tak ingin Prabowo menang'.
"Karena justru Pak SBY itu paling keras menyelamatkan dan membuat Prabowo menang di pilpres ini. Tapi apa daya upaya-upaya yang ingin beliau lakukan tidak disambut dengan baik," kata dia.
"Sebaiknya Pak Kivlan tidak usah terlalu banyak bicara yang tidak produktif yang justru kontraproduktif terhadap pemenangan Pak Prabowo," katanya.
Sebelumnya Kivlan Zein menyebut Ketua Umum Demokrat SBY licik dan tak ingin melihat Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden.
Hal itu diutarakan Kivlan mengomentari sikap politik Demokrat, terutama soal komentar eks Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief soal 'setan gundul' di sekeliling Prabowo.
"Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," kata Kivlan di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (9/5).
Menurut Kivlan, SBY dan Prabowo terlibat persaingan. SBY disebutnya tak rela ada jenderal purnawirawan lain yang menjadi presiden selain dirinya.
[Gambas:Video CNN] (tst/arh)