Bawaslu Sesalkan Politisasi Petugas KPPS Meninggal

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Mei 2019 19:23 WIB
Komisioner Bawaslu meminta sejumlah pihak agar tak mempolitisasi meninggalnya anggota KPPS. Dia mengutuk penyebar kabar yang menyebut petugas KPPS diracun.
Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Mochammad Afifudin. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Bawaslu RI M. Afifudin menyesalkan munculnya berbagai spekulasi penyebab meninggalnya sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019. Dia meminta agar tak ada politisasi tentang meninggalnya petugas KPPS.

Afif bahkan mengutuk pihak yang semena-mena menyebut penyebab meninggalnya petugas KPPS itu karena diracun dengan sengaja.

"Kita sangat menyesalkan, mengutuk praktik-praktik di luar sisi kemanusiaan. Misalnya ada korban meninggal karena diracun," kata Afif di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5).
Menurutnya, jika dirunut, penyebab meninggalnya para petugas disebakan karena faktor kelelahan saat menjalankan tugasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama kita sangat sedih kalau ada pihak memberitakan bohong atau fitnah, dipolitisasi seakan-akan korban meninggal akibat itu (racun). Padahal faktornya sudah jelas karena kelelahan dan lain-lain," kata dia.
Afif juga menyebut selain kelelahan, tekanan publik untuk menciptakan pemilu yang jujur dan adil juga berdampak terhadap psikologis petugas.

"Penyebab memang bervariasi salah satu faktor dihimpun karena kelelahan dan faktor kerja beruntun dari TPS. Apalagi harus hadapi tekanan publik," katanya.

Katanya, ketatnya pengawasan dari saksi pemilu dan masyarakat secara psikologis juga berdampak.

"Kalau daya tahan tubuh sedang lemah dan penyakit lain juga bisa memincu. Intinya tidak ada korban meninggal atas apa yang dipikirkan itu terjadi," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (tst/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER