Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (
AHY) menolak mengomentari pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra
Arief Poyuono yang mempersilakan Demokrat mengundurkan diri dari Koalisi Adil Makmur.
Koalisi Adil Makmur merupakan pengusung pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Koalisi tersebut terdiri dari Gerindra, PAN, PKS, Berkarya, termasuk Demokrat.
AHY menyebut komentar Arief yang meminta partai berlambang bintang mercy itu keluar dari koalisi Prabowo-Sandi sebuah fitnah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak ingin mengomentari fitnah tersebut. Yang jelas sudah ada
statement dari Partai Demokrat," kata AHY di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (15/5).
AHY mengaku tak ingin terlibat dengan urusan komentar-komentar seperti yang dilontarkan Arief. Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga tak tahu maksud dari pernyataan Arief.
"Saya ingin menjaga suasana hari ini selalu positif. Saya tidak ingin juga berurusan komentar-komentar seperti itu. Saya tidak tahu juga maksudnya apa," ujarnya.
Saat disinggung apakah Demokrat akan masuk dalam koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin, AHY mengaku belum membicarakan hal tersebut. Ia mengatakan partainya sampai saat ini terus memantau penghitungan suara baik pemilihan presiden maupun legislatif.
"Kami juga punya tugas untuk mengelola dan memonitor hasil pemilu legislatif. Kami ingin tidak hanya Pilpres yang diurus tetapi juga Pileg juga sangat penting," tuturnya.
Sebelumnya, Anggota Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Arief Poyuono, mempersilakan Partai Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Adil Makmur mengundurkan diri.
Pengunduran itu, kata Arief, harus dilakukan Demokrat jika partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini bersikap tidak tegas dalam memberi dukungannya kepada Prabowo-Sandi.
"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Adil Makmur, jangan elite nya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya, mau mundur dari koalisi saja pakai mencla-mencle segala. Monggo keluar saja," kata Arief melalui pesan singkat, Jumat (10/5).
Arief menolak meminta maaf atas pernyataan itu. Ia tetap berkukuh agar Demokrat keluar dari koalisi.
Namun, belakangan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menyampaikan permohonan maaf kepada Demokrat atas pernyataan Arief Poyuono yang meminta partai besutan SBY itu ke luar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur.
Menurut dia, pendapat Arief Poyuono yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra itu murni sikap pribadi.
"Kalau ada pernyataan dari penguruskah, kaderkah, simpatisankah yang menyinggung pihak mana pun, saya menyampaikan permohonan maaf. Terkait masalah Arief Poyuono itu pernyataan pribadi, bukan kepentingan Pak Prabowo, partai, ataupun koalisi," ujar Riza kepada
CNNIndonesia.com, Senin (13/5).
(fra/fea)