Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas)
Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut belum ada rencana aksi unjuk rasa di DKI Jakarta pada Jumat (24/5).
Dedi menyampaikan pihaknya belum menerima surat pemberitahuan terkait gelaran aksi unjuk rasa hingga Kamis (23/5) malam.
"Sampai tadi malam, hasil koordinasi dengan intelijen, itu tidak ada, belum ada ya. Tapi tidak tahu kalau pagi atau siang ini ada pemberitahuan. Harusnya tiga hari sebelum melaksanakan demo, sesuai UU 9 Tahun 1998," kata Dedi saat dihubungi wartawan, Jumat (24/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Dedi memastikan aparat keamanan tak mengendurkan penjagaan. Sebanyak 58 ribu orang aparat gabungan Polri dan TNI masih bersiaga di Jakarta.
Mereka ditugasi mengamankan Gedung KPU, Bawaslu, Mahkamah Konstitusi, Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR, pusat ekonomi, dan objek vital lainnya.
Dedi juga mengatakan aparat masih disiagakan untuk mengantisipasi perusuh yang coba memanfaatkan situasi.
"Bedakan perusuh dan pendemo. Pendemo itu ada surat pemberitahuan. Kalau perusuh itu memanfaatkan demonstrasi itu, diagitasi melakukan kerusuhan sama-sama yang sudah dia
setting," tuturnya.
Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Edy mengimbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi sesuai aturan. Kepolisian akan mengawal unjuk rasa sesuai ketentuan.
"Kalau keamanan terganggu, kemudian mereka anarkis, itu kan apalagi ingin menggangu persatuan dan kesatuan bangsa ya kita tindak tegas sesuai ketentuan," ujarnya saat meninjau pengamanan di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (24/5).
(dhf/pmg)