Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono tak mampu menyembunyikan kesedihan di balik air mukanya saat menyampaikan sambutan di hadapan sejumlah pelayat di Rumah Duka Puri Cikeas, Bogor, Sabtu (1/6) malam. Bukan tanpa sebab, kesedihan muncul karena sang istri, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono baru saja wafat setelah melawan kanker darah selama beberapa bulan terakhir.
Dalam pernyataannya, SBY menceritakan detik-detik saat dirinya dan keluarga menemani Almarhum Ani Yudhoyono melewati masa-masa kritis di National University Hospital, Singapura, pada Sabtu (1/6) pagi.
"Satu jam sebelum dipanggil Allah tadi pagi, kami menyampaikan kepada ibu Ani yang sedang
fighting,
battling melawan kanker ganas, dengan kata-kata yang indah," ungkap SBY dalam pernyataannya yang terlihat dari tayangan CNNIndonesia TV.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut SBY, sang istri seharusnya tak sadarkan diri karena prosedur perawatan memaksa Ani Yudhoyono untuk ditidurkan dengan sangat lelap (
deep sleep). hal itu dilakukan agar instrumen penyembuhan bisa berfungsi dengan baik. Namun hal menarik terjadi, SBY mengaku melihat air mata muncul dari balik kelopak mata sang istri.
"Seharusnya
deep sleep dia tidak mudah berkomunikasi, tidak bisa mendengar. Tapi saya dengan semua keluarga bisa berkomunikasi, saya melihat di kelopak matanya ada titik-titik air mata. She shows to us (dia menunjukkan kepada kami), karena mungkin orang yang disayangi masuk dalam hati dan pikiran," papar SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menceritakan sang istri seperti ingin mengungkapkan bahwa dia sudah berusaha dan tidak mampu. Kendati demikian, SBY mengaku sadar bahwa Ani Yudhoyono merupakan perempuan yang kuat dan mampu berjuang hingga saat terakhir hidupnya.
"Saya hampir tak kuasa, air mata saya jatuh di keningnya, saya bersihkan, saya bilang sama memo, semua ada di sini. Air mata saya ini adalah air mata cinta, air mata kasih, dan air mata sayang. Air mata memo, semoga ini diterima oleh Allah. dan saya sampaikan saya sudah lihat perjuangannya," tutur SBY.
Seusai seluruh keluarga berdoa, menurut SBY, wajah Ani Yudhoyono terlihat bahagia, dan rileks. Hingga beberapa saat kemudian, almarhumah akhirnyakembali ke hadapan Sang Pencipta dengan sangat tenang.
Ani Yudhoyono dirawat di National University Hospital, Singapura, selama beberapa bulan karena menderita kanker darah. Rencananya, Ani akan melalui operasi transplantasi sum sum tulang belakang demi menyembuhkan penyakitnya. Namun, kondisi tubuh Ani menurun, hingga akhirnya wafat Sabtu (1/6) pada pukul 11.50 waktu Singapura.
Putri tokoh militer Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo itu rencananya dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). Pemakaman dilakukan secara militer dengan Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.
(lav)