Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan memprediksi puluhan ribu pendatang baru akan masuk
Jakarta pasca libur lebaran 2019. Angka itu naik sekitar 2.000 orang dari jumlah pendatang baru tahun 2018.
"Kalau proyeksi kira-kira sekitar 71.000 (yang masuk) dibandingkan tahun lalu 69.000," kata Anies di Puskesmas Kalideres, Jakarta, Senin (3/6).
Anies mengatakan tahun 2018 sekitar 5.865.000 pemudik berangkat meninggalkan Jakarta. Kemudian, pada arus balik ada 5.934.000 orang yang masuk ke Jakarta.
Menurut Anies, dia tak mempermasalahkan pendatang baru yang masuk ke Ibu Kota. Anies bahan, akan membuka pintu selebar-lebarnya bagi warga yang ingin mencari nafkah di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya warga negara Indonesia yang berhak untuk bergerak kemana saja selama mereka berada di wilayah Indonesia, kan di Indonesia kalau bergerak tidak perlu paspor, mereka WNI bisa ke mana saja," jelas Anies.
 Pemudik di terminal Pulogebang. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Mantan Menteri Pendidikan ini mengatakan selama ini operasi yustisi yang digelar oleh pemerintah sangat tidak berazaskan keadilan. Kata dia, hanya masyarakat bawah yang terkena operasi tersebut.
Sebab itu, kini DKI menerapkan hanya akan menerapkan kebijakan Bina Kependudukan yang nantinya hanya akan dilakukan pendataan saja.
"Kita semua warga negara Indonesia tidak boleh dibedakan antara kaya miskin, tengah, atas, bawah, justru sekarang kita menerapkannya sebagai salah satu prinsip keadilan, kesetaraan kesempatan," kata Anies.
Penghapusan operasi yustisi dilakukan karena Anies ingin menjadikan Ibu Kota sebagai kawasan yang setara untuk semua golongan, dan terbuka untuk siapa saja.
Anies sebelumya bahkan memberikan contoh bahwa warga dari luar kota bisa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"DKI pernah loh punya Gubernur yang KTP-nya bukan DKI. Pak Jokowi itu KTP-nya Solo, boleh jadi Calon Gubernur di Jakarta," ujar Anies.
[Gambas:Video CNN] (ctr/ugo)