Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki hari keempat operasi pencarian, 17 kru kapal
KM Lintas Timur masih berstatus hilang. Kementerian Perhubungan dan Basarnas memastikan proses pencarian masih berlangsung sesuai prosedur standar operasional.
"Dari 18, 1 selamat, 17 belum ditemukan. Masih terus dilakukan upaya pencarian. Mudah-mudahan cuaca dan kondisi di lapangan baik sehingga berhasil ditemukan," kata Ketua Harian Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Eddy Gunawan, Jumat (7/6).
Budiawan, anggota Basarnas yang bertugas di Posko Terpadu, menjelaskan Jumat ini adalah hari keempat operasi pencarian. Regu penyelamat bahkan sudah menerjunkan helikopter Super Puma untuk menemukan korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi menggerakkan Super Puma dari Makassar. Sudah masuk area pencarian tapi masih nihil, belum ada tanda-tanda," kata Budiawan.
Petugas SAR masih kesulitan menemukan para awak kapal. Mereka pun masih berupaya mendapatkan titik koordinat kapal yang sampai saat ini belum diketahui.
KM Lintas Timur disebut mengalami gangguan mesin saat berlayar di rute Bitung-Morowali pada 1 Juni lalu. Kapal kargo yag mengangkut semen itu tenggelam di antara perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah, dan perairan Taliabo, Maluku Utara.
Dari total 18 kru kapal, hanya satu awak bernama Yakub yang berhasil menyelamatkan diri. Yakub sempat terapung di laut selama empat hari sampai akhirnya ditemukan oleh sebuah kapal yang melintas.
Yakub berujar kondisi cuaca pada saat kejadian sangat buruk sehingga menimbulkan gelombang. Inilah yang akhirnya menyulitkan kru mengendalikan kapal yang sudah mengalami gangguan itu.
Adapun nama-nama ABK KM Lintas Timur yang masih hilang adalah Martinus Matitaputi (Nahkoda), Rifki, Seken, Krisna, Muh. Amri, Zulkifli, Lukas, Karno, Abas, Riko, Yoga, Sigil Olimam, Lukmi, Amis, Bahar, Jefri, dan Nur.
(bin/ain)