Jakarta, CNN Indonesia -- Gema selawat terdengar nyaring di
Pendopo Cikeas usai digelarnya tahlil untuk mendoakan mendiang Kristiani Herawati atau karib disapa
Ani Yudhoyono, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/6) malam.
Ketua Umum Partai Demokrat yang juga merupakan suami dari Ani, Susilo Bambang Yudhoyono tampak tak bisa menyembunyikan kesedihan. Tujuh hari berlalu sejak Ani Yudhoyono wafat di Singapura, 1 Juni silam.
Air matanya meluncur di garis pipi saat menyalami warga dan kerabat yang hadir dalam kegiatan tahlil dan doa bersama. Presiden ke-6 RI itu menitikkan air matanya untuk kesekian kali setiap warga menyalami dan membisikkan penenangan agar SBY ikhlas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY yang didampingi kedua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono sesekali mengusap air mata dengan punggung tangannya. Kesedihan tampak dari raut muka keluarga Yudhoyono.
Wajah SBY tampak sendu, meski sesekali dia mengulas senyum kala kerabat atau mantan menteri yang pernah bekerja dengannya seperti Adhyaksa Dault menyampaikan belasungkawa.
SBY berusaha tegar saat salah satu warga justru menangis di depannya saat menyalami dan mengucapkan belasungkawa. SBY bahkan mencoba menenangkan wanita tersebut agar tak larut dalam kesedihan.
Meski begitu, sikap tegar itu tetap tak bisa menyembunyikan kesedihannya di malam ketujuh setelah kepergian istrinya.
Tak hanya SBY yang tampak sendu, AHY dan Ibas pun tampak serupa. Raut muka keduanya jelas sekali dirundung kesedihan. Satu per satu warga dan kerabat yang hadir mereka salami.
Keduanya juga menerima berbagai ucapan bela sungkawa dan rasa prihatin dengan berusaha tampak tegar.
Dari pantauan
CNNIndonesia.com, ketiganya, SBY, AHY dan Ibas memang membuka diri dan membuka pintu pendopo Cikeas di malam tahlilan tujuh hari meninggalnya Ani, setelah sebelumnya kegiatan tahlilan ini dilakukan tertutup.
Satu persatu warga pun dipersilakan untuk bersalaman dan menyampaikan ucapan duka cita untuk tiga pria Yudhyono itu.
(tst/ain)