Soal Pembubaran Koalisi, TKN Sebut Kemauan Demokrat Aneh-aneh

CNN Indonesia
Senin, 10 Jun 2019 12:06 WIB
Wakil Sekretaris TKN, Arsul Sani mengaku heran terhadap sikap Demokrat yang menyarankan agar koalisi parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf dibubarkan.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengaku heran terhadap sikap Partai Demokrat yang menyarankan agar koalisi parpol yang tergabung Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin dibubarkan.

Arsul menyatakan sikap itu terkesan ganjil. Sebab, di satu sisi Demokrat memiliki keinginan untuk bergabung dalam barisan parpol koalisi Jokowi-Ma'ruf, akan tetapi di sisi lain justru meminta agar koalisi dibubarkan.

"Dengan usulannya itu Partai Demokrat mengirim pesan ganjil kepada partai-partai KIK. Di satu sisi ada keinginan untuk masuk ke KIK tapi malah minta KIK nya juga dibubarkan. Ini tentu menimbulkan tanda tanya bagi kami di KIK," kata Arsul kepada wartawan, Senin (10/9).

Lebih lanjut, Sekjen PPP itu justru bertanya-tanya terhadap sikap Demokrat tersebut. Ia menilai sikap dan kemauan Demokrat sudah aneh-aneh meskipun masih berada di luar barisan parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tentu menimbulkan tanda tanya bagi kami di KIK, Partai Demokrat masih di luar saja kemauannya aneh-aneh, tidak berusaha menciptakan common understanding terhadap kami yang sudah di dalam," kata dia.

Berkaca terhadap hal tersebut, Arsul melontarkan candaan bahwa Demokrat akan bersikap aneh-aneh pula bila sudah resmi bergabung ke koalisi Jokowi. 

"Lho jangan-jangan nanti kalau di dalam juga aneh-aneh komunikasi publiknya dengan sesama anggota KIK," ujarnya.

Melihat hal itu, Arsul menyarankan agar Demokrat mampu menata gaya komunikasi politik bila memiliki keinginan masuk dalam barisan koalisi Jokowi.

"Kecuali memang Partai Demokrat sebenarnya tidak maunya jadi penyeimbang saja ke depan seperti posisinya sekarang," kata Arsul.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik meminta agar calon presiden Prabowo Subianto segera membubarkan Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mendukung pencalonannya dalam Pilpres 2019 lalu. Tak hanya Prabowo, ia turut menyarankan agar Jokowi turut membubarkan koalisinya.

Permintaan tersebut disampaikan lewat akun media sosial Twitter-nya, @Rachlannasidik pada Minggu (9/6).
[Gambas:Video CNN] (rzr/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER