Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Said Aqil Siroj mengaku suka sakit perut atau 'seneb' jika mendengar pernyataan salah seorang wakil ketua DPR RI.
"Ada seorang wakil ketua DPR RI, kalau ngomong, saya suka menjadi
seneb (sakit perut)," kata Said pada acara Halal Bihalal Idul Fitri 1440 Hijriah, di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (17/6).
Tanpa menyebutkan nama, Said menyebut dirinya tidak benci pada wakil ketua DPR RI tersebut. Namun pernyataan-pernyataannya yang tidak menyejukkan bagi persatuan bangsa sering membuat dirinya menjadi sakit perut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak perlu sebut nama maupun inisialnya. Saya kira publik tahu karena pimpinan DPR cuma beberapa orang saja," katanya.
Atas tingkah wakil anggota DPR ia sindir itu, Said Aqil mengingatkan calon anggota legislatif (caleg) terpilih dari PKB agar setelah berada di DPR RI dapat menyampaikan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan kepada publik.
"Dapat membangun persatuan bangsa," katanya.
Menurut Said Aqil, sebagai wakil rakyat di DPR RI dan sering tampil di media massa, hendaknya menyampaikan pandangan yang mempersatukan bangsa dengan bahasa yang halus dan simpatik.
"Namun, wakil ketua DPR RI ini sering menyampaikan kalimat-kalimat yang
nyeleneh dan tidak simpatik," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Said Aqil juga memberikan masukan dan saran-saran kepada para caleg terpilih dari PKB yang akan menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024, agar dapat bekerja maksimal mengakomodasi aspirasi rakyat.
"Anggota DPR RI dari PKB harus dapat menjaga keseimbangan, baik idealisme dan realisme, maupun keseimbangan dunia dan akhirat," katanya.
Adapun Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 terdiri dari lima orang. Mereka adalah Fadli Zon (Gerindra), Agus Hermanto (Demokrat), Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN), dan Utut Adianto (PDIP).
Taufik Kurniawan sampai saat ini belum diganti meski ditahan karena terjerat kasus pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Kebumen yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2016.
[Gambas:Video CNN] (antara/dal)