Golkar: Ketum Selanjutnya Tergantung Restu Jokowi

CNN Indonesia
Minggu, 07 Jul 2019 16:00 WIB
Dua kandidat Ketum Golkar yang saat ini bersaing adalah Ketua DPR Bambang Soesatyo dan petahana Airlangga Hartarto.
Kandidat Calon Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto. (Detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Andi Sinulingga menyebut faktor restu dari Presiden Joko Widodo akan sangat menentukan bagi kandidat untuk menduduki posisi Ketua Umum di ajang forum musyawarah nasional (Munas) selanjutnya.

"Karena kalau kita lihat restu pak Jokowi. Siapa yang direstui pak Jokowi saya kira itu yang akan memimpin Partai Golkar nanti," kata Andi dalam sebuah diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu (7/7).
Lebih lanjut, Andi mengatakan bahwa Jokowi sendiri ingin semua agenda masing-masing koalisi partai politik sudah selesai sebelum resmi dilantik pada 20 Oktober mendatang.

Jokowi, kata Andi, ingin saling duduk bersama para ketum parpol pengusungnya yang sudah memiliki legitimasi kuat dari para kader-kadernya masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Jokowi inginnya duduk dengan para ketum partai yang sudah memiliki legitimasi kuat. Jadi sebelum dilantik, semua agenda parpol sudah beres semua," kata dia.

Di sisi lain, Andi memprediksi persaingan pemilihan Ketum Golkar dalam forum Munas akan berlangsung memanas.
Sebab, kata Andi, saat ini baru tercatat dua calon yang digadang-gadang maju sebagai kandidat Ketum partai berlambang pohon beringin tersebut.

Diketahui, baru ada dua nama yakni Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang diprediksi akan maju dalam pemilihan Ketum Golkar selanjutnya.

"Karena dua calon membuat memanas dan kita saling hajar sekarang panas orang mengatakannya dinamika itu bagus tapi kalau destruktif itu bukan dinamika lagi," kata Andi.

Meski berlangsung memanas, Andi berharap kontestasi pemilihan ketua umum Golkar tidak memanas seperti pertarungan antara Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019. Ia menyatakan pertarungan semacam itu bisa membawa dampak negatif bagi keberlangsungan Partai Golkar.

[Gambas:Video CNN]

"Saya cuma sebagai fungsionaris mengharapkan supaya kontestasi Partai Golkar bukan seperti cebong-kampret, tidak positif," kata dia

Lebih lanjut, Andi menyarankan agar kedua pihak harus menahan diri untuk menghadapi kontestasi meraih kursi Ketum di Munas mendatang. (rzr/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER