Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menghadiri sekaligus membuka secara resmi acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2019 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/7).
Ia mengatakan bahwa Harganas yang diperingati setiap 29 Juni adalah momentum untuk memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih menyadari dan memahami pentingnya keluarga sebagai fondasi membangun kehidupan yang sejahtera.
"Peringatan Harganas dengan
tagline Cinta Keluarga, Cinta Terencana, mengajak kita semua bahwa mencintai keluarga berarti kita merencanakan keluarga yang bahagia, sejahtera, dan berbudaya," ujarnya seraya memberikan sambutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada prinsipnya, keluarga menjadi tempat pertama yang berfungsi untuk melindungi, membimbing, dan memberdayakan anggota keluarga baik secara sosial, ekonomi, dan budaya. Keluarga berperan penting dalam membangun budi pekerti, etika, norma dalam bermasyarakat, serta dalam memperteguh Pancasila pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Untuk dapat membangun keluarga dan kependudukan Indonesia, dibutuhkan peran aktif dari seluruh pihak baik anggota keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Mari bergotong royong mengambil peran dan tanggung jawab, untuk mewujudkan keluarga Indonesia, keluarga yang tenteram, sejahtera, dan berbudaya," tandas Puan.
Pada kesempatan tersebut, Menko PMK juga menyematkan penghargaan tanda penghormatan Satya Lencana Pembangunan, Satya Lencana Wira Karya, dan Manggala Karya Kencana kepada 42 kepala daerah yang hadir, terdiri atas gubernur, bupati, dan wali kota.
Selain itu, juga menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) secara simbolis kepada penerima bantuan sosial.
Di akhir acara, Menko PMK turut menyapa dan berinteraksi langsung dengan Kelompok Kegiatan Kampung KB melalui video call.
Hadir mendampingi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.