Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB), Letjen TNI Doni Monardo menyebutkan bahwa kondisi
Sutopo Purwo Nugroho sempat membaik ketika menjalani perawatan di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital, China. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu meninggal, Minggu (7/7) sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhou, setelah tiga minggu dirawat di sana.
"Tiga minggu Pak Topo berada di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital, beberapa hari terakhir menunjukkan kemajuan, penyembuhan," ujarnya saat mengantar jenazah ke rumah duka di Perumahan Raffles Hills, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7) malam, dikutip dari
Antara.
Menurutnya, sebelum berobat ke Guangzhou, Sutopo sempat menerima penanganan dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Pihak Rumah Sakit telah menugaskan doker-dokter terbaik untuk merawat Sutopo. Tapi, hampir dua tahun menerima penanganan, kondisinya tidak juga membaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, kepergian Sutopo membuat keluarga besar BNPB kehilangan. Pasalnya, Sutopo dikenal sebagai sosok militan dalam bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya dalam mengabarkan informasi terkait bencana di Indonesia kepada masyarakat.
Bahkan dalam kondisinya yang sakit pun, Sutopo tetap memberi kabar kebencanaan setiap saat.
"Dalam kondisi menderita sakit masih senantiasa menjalani tugasnya, dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk menginformasikan kebencanaan. Pak Topo bekerja dengan hati," kata Doni.
Jenazah Sutopo akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7) pagi ini pukul 09.30 WIB.
[Gambas:Video CNN] (antara/osc)