Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Gabungan kasus
Novel Baswedan menyampaikan laporan hasil penyelidikan teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior
KPK itu, di Mabes Polri, Rabu (18/7) siang ini. Ada total 2.700 halaman laporan hasil investigasi penyelidikan kasus Novel.
Anggota tim gabungan Nur Kholis mengatakan laporan telah disampaikan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Laporan ini terdiri dari tiga bagian, mulai dari laporan induk, laporan resume, dan jenis laporan yang dibagikan kepada para pewarta di Mabes Polri.
Laporan induk ini terdiri dari 170 halaman berikut lampiran hasil wawancara dari saksi-saksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik itu saksi yang sudah diperiksa tim terdahulu dalam hal ini Polri, maupun saksi yang kami wawancara. Kemudian yang lain yang kami
copy. Jumlah halaman 2700 halaman," kata Nur Kholis.
Nur Kholis menuturkan tidak ada banyak perubahan dalam laporan yang diperlihatkan kepada publik hari ini dengan laporan yang akhir pekan lalu diserahkan kepada Kapolri.
Tim Gabungan, lanjut Nur Kholis, mendasari kerjanya dari hasil penyelidikan Polri sebelumnya dan laporan sejumlah lembaga seperti Kompolnas dan Ombudsman.
Tim Gabungan sendiri dibentuk oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, beranggotakan 65 orang dari unsur Polri, KPK, dan sejumlah pakar. Mereka diberi waktu bekerja enam bulan dan berakhir pada 9 Juli lalu.
Pembentukan tim untuk menyelidiki penyiraman air keras kepada Novel oleh orang tak dikenal di lingkungan rumahnya usai melaksanakan salat subuh, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017. Sejak itu kasus ini masih gelap, termasuk tentang pelaku.
Salah satu tim pakar, Hendardi, pada konferensi pers beberapa waktu lalu menyatakan penyiraman kepada Novel diduga berkaitan dengan motif politik. Namun Hendardi enggan menjelaskan lebih rinci.
Anggota tim pakar lain, Hermawan Sulistyo menyebut dalam kerjanya Tim Gabungan telah memeriksa banyak saksi termasuk seorang jenderal bintang tiga kepolisian.
[Gambas:Video CNN] (gst/wis)