Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum
Partai Amanat Nasional (Waketum PAN) Bara Hasibuan menyatakan partainya siap menerima segala kemungkinan, termasuk bila partai koalisi
Jokowi-Ma'ruf Amin tidak membutuhkan tambahan dukungan dari partai yang sebelumnya berkoalisi
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno."Itu hak presiden jika misalnya pemerintahan lebih kuat jika partai-partai lain bergabung. Tapi kalau dianggap tidak butuh, itu juga haknya. Jadi kami sadar dengan kenyataan tersebut," ucap Bara di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (23/7).
Bara menambahkan PAN merupakan partai yang menghormati sistem presidensial. Menurutnya, sistem tersebut tidak mengenal istilah bagi-bagi kekuasaan sebagaimana ide atau syarat yang sebelumnya disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Bara kembali menegaskan klaim Ketua PAN Zulkifli Hasan soal dukungan yang tulus kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Dia bilang pernyataan Zulkifli tersebut mewakili sikap resmi PAN.
Dari pernyataan Zulhas, Bara menegaskan arah politik PAN selama lima tahun ke depan sudah jelas.
"Memang arahnya ke sana dan saya rasa
statement Zulkifli sudah
clear. Pemerintahan ini bagus dan akan kami dukung tanpa syarat apa-apa," ujar Bara.
Sebelumnya, Zulkifli mengisyaratkan PAN mendukung Jokowi-Ma'ruf lima tahun ke depan. Pernyataan itu merespons pernyataan Amien yang mensyaratkan pembagian kursi dengan perbandingan 55:45 persen untuk mewujudkan rekonsiliasi.
Sosok yang akrab disapa Zulhas itu berkata, dukungan PAN pada Jokowi-Ma'ruf tanpa syarat.
"Saya menanggapi itu saja, 'kesempatan lima tahun' kata Pak Amien. Saya mengatakan, kami dukung Pak Jokowi dan kami doakan supaya sukses. Lain-lain enggak saya tanggapi, enggak pakai syarat-syarat," kata Zulhas di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (22/7).
(mts/wis)