Polisi Akan Umumkan Tersangka Baru Penganiayaan MOS Taruna

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jul 2019 23:30 WIB
Polisi bakal meminta rekam medis dari korban kedua tewas, WJ, yang meninggal setelah enam hari koma.
Reka adegan penganiayaan hingga menyebabkan kematian di MOS Taruna Indonesia, Palembang. (CNN Indonesia/Hafidz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Palembang masih mengembangkan penyelidikan terhadap kasus WJ (15), korban tewas kedua pascapenyelenggaraan masa orientasi siswa (MOS) di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia, Palembang.

Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi mengatakan, penyidik tengah memeriksa beberapa saksi yang akan mengarahkan kepada penetapan tersangka baru. Sebelumnya, Obby Frisman Arkataku (24) telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan yang menyebabkan kematian DBJ (14).

Supriadi menjelaskan, dalam MOS yang diselenggarakan SMA Taruna Indonesia, 105 siswa baru dibagi menjadi 4 pleton. Korban DBJ berada di pleton 1 dengan pembimbing Obby, sementara WJ tergabung dalam pleton 2 dengan pembimbing yang berbeda. Sehingga yang bertanggung jawab atas apapun yang terjadi dengan siswa baru di pleton 2 tersebut bukan pembimbing dari pleton lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan akan ada tersangka baru. Penyidik masih mendalami pemeriksaan, sudah ada beberapa saksi yang diperiksa atas laporan keluarga WJ ini," ujar Supriadi, Selasa (23/7).

Supriadi berujar, saksi yang diperiksa atas kasus WJ berbeda dengan saksi yang diperiksa atas kasus tewasnya DBJ. Penyidik pun, ujar dia, bakal memeriksa saksi dari siswa baru yang memiliki hubungan dekat dengan WJ. Selain memeriksa pihak sekolah, pembimbing atau pembina, staf sekolah, serta kepala sekolah.

Selain itu, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian WJ dengan meminta rekaman medis dari rumah sakit tempat WJ dirawat selama hampir sepekan. Berbekal hasil rekam medis tersebut, penyidik akan mengetahui penyebab kematian WJ.

"Kita masih minta medical record-nya ke RS Charitas. Dari situ kan kita bisa tahu penyebab awal mengapa WJ dirawat, kan sempat koma dan tidak langsung meninggal. Kalau ternyata memang ada bekas benturan yang disebabkan benda tumpul, hampir dipastikan itu ada penganiayaan," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, keluarga melaporkan kematian WJ ke Polresta Palembang. WJ meninggal setelah koma selama 6 hari usai menjalani operasi usus terbelit, Jumat (19/7). WJ dibawa ke rumah sakit oleh pihak SMA Taruna Indonesia saat tengah menjalani kegiatan MOS dengan tubuh penuh luka lebam. Sebelum WJ tewas, siswa baru lainnya DBJ pun tewas dengan luka benturan akibat benda tumpul di bagian kepalanya, Sabtu (13/7).
(idz/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER